Mohon tunggu...
Yudha Hari Wardhana
Yudha Hari Wardhana Mohon Tunggu... Penulis - I'm a writerpreneur

Menulis adalah jalan hidupku. Semoga menjadi matahari untuk semesta

Selanjutnya

Tutup

Bola

(Ole) Gunnar Ditunggu Gooners?

7 November 2021   21:21 Diperbarui: 7 November 2021   21:30 239
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ole Gunnar Solksjaer dan Mikel Arteta. Dua nama yang selalu menjadi sorotan di setiap musim kompetisi English Premier League (EPL). Sejak Ole dipercaya menjadi pengganti Mourinho untuk melatih Manchester United dan Arteta dipercaya penuh untuk melatih Arsenal, keduanya seperti adu kesaktian. Bukan adu kepiawaian dalam meracik strategi di timnya masing-masing, tetapi adu kuat dari ancaman pemecatan. Ibarat pendekar, Ole dan  adalah sosok yang memiliki ilmu rawa rontek atau pancasona. Dengan kesaktiannya itu mereka hingga kini terselamatkan meski di media sosial sudah terjadi persaingan sengit antara hashtag Arteta Out dan Ole Out. 

Kesaktian Arteta

Desakan agar pemilik klub memecat Arteta mulai kencang sejak Arsenal melakoni English Premier League (EPL) musim 2020 -- 2021.  Di klasemen akhir, Arsenal finish di peringkat ke 8 dan gagal lolos ke liga malam Jumat. Namun pemilik dan jajaran direksi klub yang berhome base di Emirates Stadium ini ternyata masih sayang Arteta sehingga amanlah kedudukan sang manajer. Para gooners (sebutan fans Arsenal) makin dibuat gemas karena tidak ada nama-nama besar yang didatangkan sehingga Arsenal dipandang tidak cukup mampu bersaing dengan klub-klub semacam Chelsea, Manchester City ataupun Manchester United.

Hashtag dan teriakan Arteta Out akhirnya kembali nyaring disuarakan setelah Arsenal mengalami start buruk. Hingga pekan ketiga, Arsenal nyungsep di peringkat terbawah setelah meraih zero poin. Diawali dengan hasil memalukan kalah 3 -- 0 dari klub promosi Brighton, derita Arsenal diperparah setelah mendapat pelajaran bermain bola yang baik dan benar dari Chelsea dan Man City. Total selama tiga laga itu, Arsenal kenyang kebobolan sebelas kali tanpa pernah bisa membobol lawan.

Istirahat kompetisi akibat laga tim nasional dimanfaatkan Arteta untuk bertapa guna memulihkan kesaktiannya yang sempat ancur-ancuran. Arteta paham benar bahwa timnya sedang sekarat dan posisinya terancam. Berbagai nama pelatih top sudah mulai dirumorkan akan menjadi suksesor, seperti Antonio Conte, Zinedine Zidane,  Brendan Rodgers dan juga eks Dortmund, Lucian Favre. Di luar nama tersebut, Arsene Wenger pun tertarik untuk "balikan".

Namun begitulah faktanya. Kesaktian Arteta mulai memancar sejak menapaki pekan keempat. Tiga poin yang dirindukan itu datang  juga setelah meraih kemenangan 1 -- 0 atas Norwich. Sejak itulah Arsenal sudah tidak ngelawak lagi, mulai rajin menabung poin dan akhirnya merangsek ke papan tengah dan membuka peluang untuk kembali ke liga malam Jumat. Desakan Arteta out mereda.

Kesaktian Ole

Masih ingat dengan satire dalam bentuk hashtag Semua Sayang Ole? Inilah bentuk kegemasan fans Manchester United terhadap para petinggi klub tersebut yang terus memberi kepercayaan kepada si "baby face" selama mengarungi EPL musim lalu. Padahal Ole gagal mendatangkan gelar juara. Prestasi terbaiknya hanya membawa Man United menjadi runner up UEFA European League setelah di final kalah dari Villareal. Untungnya, Ole masih punya posisi tawar cukup baik berupa posisi kedua di klasemen akhir EPL sehingga terselamatkan dari pemecatan.

Masuk musim ini, kursi Ole kembali memanas dan bahkan membara setelah Man United babak belur dari Liverpool. Mungkin sulit bagi fans The Red Devils bisa melupakan tragedi kekalahan 0 -5 di Old Trafford Stadium dari The Reds yang dimotori Mohammed Salah. Begitu panasnya kursi Ole sampai membuat Sir Alex Ferguson turun gunung menyelamatkan Ole. Padahal kasak-kusuk sudah beredar. Konon sudah disiapkan satu nama untuk menggantikan pahlawan Man United di final Champions League 1999 itu. Nama itu adalah Antonio Conte. Namun dengan cerdasnya Sir Alex mengatakan bahwa ia lebih tertarik melihat Man United ditangani Maurichio Pochettino yang sedang melatih Paris Saint Germain. Jelas tidak mungkin mendatangkan Pochetino saat ini. Apa maknanya? Fergie ingin Ole stay setifaknya sampai akhir musim.

Situasi panas sempat mereda berkat kemenangan yang diraih Man United atas tuan rumah Tottenham Hotspurs. Perkembangan selanjutnya, justru pelatih Spurs yang dipecat dan justru Conte yang direkrut untuk menggantikan. Semakin tenanglah Ole karena nama-nama pelatih top tidak ada lagi yang menganggur. Sebenarnya masih ada Zidane namun yang bersangkutan sudah menyatakan tidak berminat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun