Monyet. Demikian mereka kompak meneriaki saya. Saya tak tahu apa soalnya mereka meneriaki saya demikian.
Apakah karena kulit saya, ataukah karena perilaku saya. Atau masalah lain yang saya tidak tahu?
Karena penasaran, saya datangi mereka.
"Kenapa kamu panggil  saya "monyet"? kata saya dengan berusaha tenang.
Empat orang yang tidak saya kenal itu malah tertawa. Satu di antara mereka memeragakan tingkah laku monyet.
Saya berusaha tenang. Saya tidak mau terpancing.
"Karena memang kamu monyet. Maka kami panggil kamu monyet.." ujar salah satu dari mereka. Riuhlah tawa.
Kesabaran ada batasnya. Melihat tingkah laku mereka yang semakin gila, membuat saya muntap.
Sepertinya mereka tahu kalau saya telah mendidih.
"Kamu ingin tahu kenapa saya memanggilmu monyet?" ujar yang tubuhnya paling jangkung.
Sekuat tenaga saya tahan gelegar amarah yang meledak-ledak di dada. Saya menunggu. Kalau mereka tertawa lagi, habislah mereka.