Mohon tunggu...
Sungkowo
Sungkowo Mohon Tunggu... guru

Sejak kecil dalam didikan keluarga guru, jadilah saya guru. Dan ternyata, guru sebuah profesi yang indah karena setiap hari selalu berjumpa dengan bunga-bunga bangsa yang bergairah mekar. Bersama seorang istri, dikaruniai dua putri cantik-cantik.

Selanjutnya

Tutup

Foodie Artikel Utama

Genjer, Sayuran yang Bertransformasi

22 Mei 2025   15:54 Diperbarui: 23 Mei 2025   05:37 236
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi 1: Sayur genjer (SHUTTERSTOCK/Sriyana via KOMPAS.com)

Hampir setiap Senin di sekolah tempat saya mengajar didatangi penjual berbagai jenis sayur dan pelengkap kebutuhan dapur yang lain. Ada tempe, tahu, bawang merah, bawang putih, bakso, bahkan ada beragam buah.

Semua barang yang dijual berasal dari daerah penghasil sayur dan buah. Yang, lokasi daerah ini dapat ditempuh sekitar dua jam dari atau ke daerah lokasi sekolah saya mengajar berada.

Artinya, jarak ini masih cukup terjangkau oleh orang dengan sarana kendaraan mobil untuk berjualan. Pagi pergi berjualan; siang, selambat-lambatnya sore, sudah pulang berjualan.

Itu sebabnya, pada awal catatan ini, saya menyebutkan bahwa hampir setiap Senin penjual ini datang di sekolah tempat saya mengabdi. Mungkin saja, ia juga datang ke beberapa sekolah lain atau kantor-kantor tertentu.

Dan, bukan mustahil juga berjualan pada hari yang lain. Yang, tentu saja menyasar ke tempat yang berbeda. Sebab, ada banyak sasaran yang dapat didatangi, baik sekolah maupun kantor. Kedua jenis tempat ini memang banyak dijumpai orang, yang sangat mungkin mereka membeli.

Apalagi, umumnya wanita mendominasi baik di sekolah maupun di kantor. Dan, wanita adalah sosok yang dekat dengan aktivitas dapur. Karenanya, tepat kalau pedagang berbagai sayur, juga buah ini, menyasar ke tempat-tempat ini.

Tetapi, ini bukan berarti bahwa hanya wanita yang membeli. Ada juga laki-laki yang membeli, sekurang-kurangnya, saya sendiri. Sebab, ada jenis sayur yang saya menyukainya. Yaitu, genjer.

 Saya sejak kecil sudah akrab dengan genjer. Sebab, banyak dijumpai di sawah. Saat saya dan teman-teman menggembalakan kambing atau sapi di area dekat sawah, saya sering berburu genjer di sawah.

Genjer yang termasuk tanaman pengganggu seperti eceng gondok menjadi musuh petani. Karenanya, mereka, genjer dan eceng gondok, dicabuti. Agar tak mengganggu pertumbuhan padi.

Eceng gondok dibuang di pematang sawah, sehingga terinjak-injak yang akhirnya mengering dan mati. Pematang sawah selain untuk membuat sawah berpetak-petak agar lebih mudah mengelolanya. Juga, area untuk petani berjalan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun