Mohon tunggu...
Sungkowo
Sungkowo Mohon Tunggu... guru

Sejak kecil dalam didikan keluarga guru, jadilah saya guru. Dan ternyata, guru sebuah profesi yang indah karena setiap hari selalu berjumpa dengan bunga-bunga bangsa yang bergairah mekar. Bersama seorang istri, dikaruniai dua putri cantik-cantik.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Mengedukasi Anak Bermain Mercon pada Masa Lebaran

25 Maret 2025   15:32 Diperbarui: 26 Maret 2025   00:33 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi anak-anak bermain mercon (KOMPAS/P RADITYA MAHENDRA YASA )

Sekalipun sudah dilarang, bermain petasan masih dapat dijumpai. Terlebih pada masa Lebaran. Yaitu, masa sebelum, saat, dan sesudah Lebaran.

Umumnya yang melakukan anak-anak. Karena, bagi mereka, menyalakan petasan bagian dari permainan yang menantang. Bukankah anak-anak tergolong dalam kategorial usia yang masih menyukai permainan?

Sekalipun ada juga orang yang sudah dewasa menyalakan petasan. Mereka memiliki kebanggaan tersendiri kalau berhasil menyalakan petasan.

Seperti halnya anak-anak, yang juga merasa bangga ketika berhasil menyalakan petasan. Bahkan, bukan mustahil, saat petasan meletus dijadikan sebagai penanda bagi mereka untuk merayakan kegembiraan bersama.

Itu sebabnya, saat petasan meletus, mereka bersorak-sorak, riang gembira. Seolah dunia hanya milik mereka bersama. Yang, akhirnya kurang memedulikan orang lain yang kebetulan melewati sekitar area tempat mereka menyalakan petasan.

Sikap kurang peduli ini yang sering melekat dalam diri mereka karena merasa berhasil membuat petasan meletus. Dan, sikap mereka yang seperti ini, yang perlu diminimalisasi, bahkan dihilangkan.

Karenanya, sangat disayangkan kalau realitas ini dibiarkan terus terjadi. Generasi dewasa perlu memedulikan hal ini. Jangan sampai generasi dewasa justru berpikir bahwa tak problem anak-anak bermain petasan, yang penting mereka dapat menikmati kegembiraannya.

Memang ada petasan yang diutamakan adalah keindahan pancaran cahayanya. Yaitu, petasan kembang api. Petasan ini tersedia dari yang level sederhana hingga yang level pancaran cahayanya memukau.

Petasan kembang api yang sederhana lebih banyak digunakan oleh anak-anak. Pancaran apinya berdiameter kecil sehingga mereka pun dapat memegang dan tanpa melukai tangannya.

Pun durasinya sangat pendek. Sekitar 10 detik. Sehingga, tak terlalu menimbulkan rasa takut atau khawatir yang berkepanjangan kalau dipegang oleh anak. Toh memang ada bagian yang bisa dipegang. Jadi, lebih percaya diri memegangnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun