Mohon tunggu...
Sungkowo
Sungkowo Mohon Tunggu... Guru - guru

Sejak kecil dalam didikan keluarga guru, jadilah saya guru. Dan ternyata, guru sebuah profesi yang indah karena setiap hari selalu berjumpa dengan bunga-bunga bangsa yang bergairah mekar. Bersama seorang istri, dikaruniai dua putri cantik-cantik.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Langkah Kecil Guru Saat Asesmen yang Mendorong Siswa Menghargai Potensinya

6 Desember 2024   08:28 Diperbarui: 8 Desember 2024   07:01 397
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Pengaturan meja-kursi ujian | istockphoto.com

Istilah asesmen digunakan dalam catatan ini karena istilah asesmen merupakan istilah yang selama ini sering digunakan dalam bidang persekolahan. Sekalipun catatan ini sebetulnya memaksudkannya (juga) sebagai ulangan, penilaian, evaluasi, ujian, atau istilah lain yang sejenis.

Dan, perlu dimengerti bahwa catatan ini hanya didasarkan pada aktivitas asesmen berbasis kertas. Terutama, dilakukan oleh sekolah yang siswanya masih menggunakan meja dan kursi yang dapat dipindah-pindah. Seperti juga meja dan kursi (untuk selanjutnya hanya disebut meja) guru.

Toh kenyataannya hingga kini asesmen berbasis kertas masih banyak dilakukan oleh sekolah bagi siswanya. Pun demikian, meja siswa juga meja guru yang terbuat dari kayu umumnya masih dapat dipindah-pindah sesuai dengan kebutuhan. Sehingga, siswa dan guru dapat mengaturnya.

Masih ingat jarak meja siswa satu dengan siswa yang lain ketika masih ada ujian nasional (UN)? Jaraknya diatur. Jumlah siswa per ruang ditentukan. Agar antarsiswa tak berjarak dekat.

Sampai-sampai untuk memenuhinya, siswa yang tingkat di bawahnya diliburkan. Karena, ruang kelas mereka digunakan juga untuk ruang siswa yang mengikuti UN.

Memanfaatkan ruang kelas sendiri yang digunakan saat proses pembelajaran pada hari-hari biasa untuk pelaksanaan UN tak bakal mencukupi. Karenanya, siswa dalam satu kelas, saat UN dibagi menjadi dua. Sebagian di ruang UN yang satu. Sebagiannya di ruang UN yang lain.

Pengaturan jarak meja siswa saat UN ini tak nihil pertimbangan. Pertimbangannya adalah, ini yang utama, agar siswa tak dapat saling mencontoh jawaban. Mereka dikondisikan mengerjakan soal UN secara jujur.

Sikap jujur itu sikap yang tak korup. Sebab, siswa diarahkan menggunakan kemampuannya sendiri untuk menyelesaikan soal-soal UN. Jarak meja yang saling berjauhan antarsiswa peserta UN, dengan demikian, memiliki maksud untuk menjauhkan sikap korup ini dari mereka.

Memang (nyaris) hampir seluruh siswa kurang setuju jika jarak meja diatur seperti telah disebut di atas. Tetapi, memenuhi kekurangsetujuan siswa tentu tak mendidik. Karenanya, selama UN dilakukan, selama itu juga meja diatur dalam jarak tertentu.

Hal ini menandakan bahwa semua pihak yang concen terhadap pendidikan, mulai dari pusat hingga daerah, memiliki harapan yang sama, yaitu memberikan pendidikan yang terpuji bagi siswa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun