Mohon tunggu...
Sungkowo
Sungkowo Mohon Tunggu... Guru - guru

Sejak kecil dalam didikan keluarga guru, jadilah saya guru. Dan ternyata, guru sebuah profesi yang indah karena setiap hari selalu berjumpa dengan bunga-bunga bangsa yang bergairah mekar. Bersama seorang istri, dikaruniai dua putri cantik-cantik.

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Begini Saya Memaknai Ramadan Kali Ini

1 April 2023   23:31 Diperbarui: 1 April 2023   23:38 804
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Murid SMP 1 Jati, Kudus, Jawa Tengah, menata takjil yang hendak dibagikan, 1/4/2024. (Dokumentasi pribadi)

Saya orang yang berbeda iman. Tetapi, setiap hari, saya lebih banyak berhubungan dengan saudara-saudara yang setiap bulan Ramadan seperti kali ini menjalani ibadah puasa.

Di sekolah tempat saya mengajar, sebagian besar guru, karyawan, dan murid, selain menjalani ibadah puasa, juga menjalani tadarusan --selama Ramadan ini-- setiap pagi sebelum pembelajaran.

Karena tadarusan dipandu dari ruang khusus oleh guru yang diberi tugas, murid di kelas masing-masing menyimak lewat pengeras suara dan sekaligus tadarusan dengan mengikuti suara (baca: bacaan) pemandu.

Dalam proses itu di setiap ruang kelas ada guru yang mendampingi. Guru yang mendampingi adalah guru yang mengajar pada jam pertama. Saya, sekalipun berbeda iman, jika mengajar pada jam pertama, harus mendampingi murid di ruang kelas.

Maka, saat seperti ini, saya mencoba memaknai Ramadan dari perspektif saya. Bisakah? Bisa. Sebab, saya memaknai Ramadan hanya mengaitkannya dengan kegiatan tadarusan murid-murid di ruang kelas.

Saya akhirnya mengetahui  dari salah satu  teman guru yang mengumumkan kepada murid-murid bahwa orang, termasuk murid-murid, yang bertadarus harus membawa Al-Qur'an.

Inti pengumuman itu adalah mewajibkan murid-murid membawa Al-Qur'an ke sekolah untuk tadarusan.

Sesuai dengan pembagian tugas mengajar, saya mengajar di empat kelas. Dua kelas di Kelas VII; dua kelas di Kelas IX. Dan, kebetulan di dalam jadwal mengajar, di empat kelas itu saya mengajar juga pada jam pertama.

Dengan begitu, saya sudah mendampingi murid bertadarus di keempat kelas tersebut. Jadi, saya mengetahui persis kejadian saat tadarusan berlangsung.

Satu catatan penting adalah ternyata tidak semua murid membawa Al-Qur'an. Itu terjadi di keempat kelas. Artinya, ada murid yang membawa, ada juga yang tidak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun