Mohon tunggu...
Sungkowo
Sungkowo Mohon Tunggu... Guru - guru

Sejak kecil dalam didikan keluarga guru, jadilah saya guru. Dan ternyata, guru sebuah profesi yang indah karena setiap hari selalu berjumpa dengan bunga-bunga bangsa yang bergairah mekar. Bersama seorang istri, dikaruniai dua putri cantik-cantik.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Sekolah Sudah Menyistemkan Sikap Siswa Tidak Pamer

15 Maret 2023   10:49 Diperbarui: 16 Maret 2023   07:40 934
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi siswa yang tergabung dalam tim suporter mempertunjukkan tampilannya saat HUT sekolah beberapa waktu yang lalu (Dokumentasi pribadi)

Hari itu terlihat ada semacam euforia. Bahkan, untuk sebagian siswa seperti sedang memasuki panggung pertunjukan. Ditonton oleh banyak pasang mata. Sungguh ada suasana pamer di antara mereka.

Maka, adanya larangan, misalnya, memakai perhiasan (apalagi yang berlebihan) dan berhias diri bagi siswa putri juga merupakan upaya penyisteman sikap siswa tidak pamer.

Karena penyisteman seperti itu sudah berlangsung lama dan berkelanjutan di sekolah tempat saya mengajar, maka saat ini pun di sekolah kami tidak ditemukan siswa putri yang memakai perhiasan (apalagi yang berlebihan) dan berhias diri.

Ada beberapa siswa putri yang oleh teman-teman guru wanita dikatakan memakai liptint pada bibirnya, saya baru mengetahuinya.

Ini termasuk kategori merias diri kalau liptint-nya berwarna. Hanya, masih relatif wajar karena katanya berfungsi (juga) untuk pelembap.

Sejatinya sekolah rindu siswa pameran

Terhadap hal-hal yang bersifat fisik, seperti yang sudah diuraikan di atas, orang sering ingin dapat dilihat sebagai yang terbaik. Ini juga yang dihasrati oleh siswa. Yang, kemudian hendak mempertunjukkannya kepada banyak pihak.

Makanya, ada di antara mereka yang secara sembunyi-sembunyi berpenampilan berbeda, tidak seperti yang lain dan biasanya. Agar menjadi pusat perhatian. Ini salah satu prinsip flexing bukan?

Ada juga yang ketika ada momen tertentu dan disediakan kesempatan untuk bisa "bebas", mereka memanfaatkan kebebasan dengan tampil seheboh-hebohnya. Baik pakaian, aksesoris, maupun atribut yang lain diupayakan untuk menarik perhatian.

Sayang, tidak demikian halnya terhadap hal-hal yang bersifat nonfisik, misalnya kognitif, psikomotorik, dan afektif. Meskipun ranah ini yang dalam konteks pendidikan harus ditumbuhkembangkan dalam diri siswa.

Hingga kini hal-hal itu belum bisa memikat siswa untuk (mau) menjadikannya sebagai bahan ajang pameran, tidak flexing. Padahal, semaraknya pameran kognitif, psikomotorik, dan afektif siswa dalam proses pembelajaran dirindukan oleh setiap sekolah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun