Mohon tunggu...
Sungkowo
Sungkowo Mohon Tunggu... Guru - guru

Sejak kecil dalam didikan keluarga guru, jadilah saya guru. Dan ternyata, guru sebuah profesi yang indah karena setiap hari selalu berjumpa dengan bunga-bunga bangsa yang bergairah mekar. Bersama seorang istri, dikaruniai dua putri cantik-cantik.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Artikel Utama

Bahasa Indonesia dan Bagaimana Cara Kita Mencintanya

21 Oktober 2019   12:14 Diperbarui: 22 Oktober 2019   12:20 719
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Eko Endarmoko sedang membaca hasil karyanya, di toko buku Gramedia, Matraman, Jakarta, Jumat (21/10/2016). Kompas.com/Andre LA.

Cara lain mencintai bahasa Indonesia adalah dengan menjaga bahasa Indonesia yang kita gunakan dari pengaruh bahasa lain. Selalu mau berusaha mencari padanan dalam bahasa Indonesia untuk kata atau istilah bahasa asing yang kita gunakan. Misalnya, kita membiasakan menggunakan kata "gawai" sebagai padanan gadget dalam komunikasi dengan siapa pun. 

Jangan karena merasa gengsi, kita lantas kembali menggunakan istilah gadget. Tapi, kalau belum ditemukan padanan katanya dalam bahasa Indonesia, apa boleh buat. Kata atau istilah dalam bahasa asing itu masih boleh digunakan karena untuk menjelaskan konsep tertentu.

Hanya, biasanya Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan (BPBP) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), selalu dan segera mencari padanannya dalam bahasa Indonesia. Sehingga sering kita menjumpai kata-kata baru dalam bahasa Indonesia. 

Untuk menetapkan sebuah kata dalam bahasa Indonesia sebagai padanan kata atau istilah bahasa asing ada proses panjang yang dilewati. Tentu ini pekerjaan yang besar, yang harus diapresiasi.

Satu-satunya cara mengapresiasi adalah membiasakan diri menggunakan kata-kata baru itu dalam berkomunikasi. Sehingga hasil kerja BPBP Kemendikbud tidak sia-sia. Karena produksi bahasa Indonesia selalu direspon positif masyarakat pemakainya. Ini sekaligus cara (bagaimana) masyarakat Indonesia mencintai bahasanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun