Mohon tunggu...
Pak Dhe  Gondo
Pak Dhe Gondo Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Ada Cita-cita Besar di Kepala Si Kecil, Dosakah?

26 November 2017   01:38 Diperbarui: 26 November 2017   02:03 759
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Membangun sebuah kawasan yang bisa membahagiakan sejuta konsumen, adalah cita-cita Iswanti, pemilik Griya Batik Senok, yang beralamat di Mendiro, Gulurejo, Lendah, Kabupaten Kulonprogo, Yogyakarta.

Kawasan itu disebutnya sebagai Griya Batik Three In One "Senok". Yakni, kawasan untuk produksi batik, sekligus tempat belajar atau sanggar dan galery, serta kawasan untuk membuat aneka busana batik. " Sehingga konsumen, tidak harus kemana-mana untuk membuat memenuhi hajatnya. Memilih, mendesain, dan menjahit, langsung di tempat ini juga. Cuma beda ruangan kali ya," kata Iswanti, soal cita-cita ke depannya.

Itu sebabnya, dari sekarang Griya Batik Senok, mulai membuka toko batik sekomplek dengan tempat produksi batiknya. Sebagai rintisan galeri Batik Senok.

Ke depan, jika Tuhan meridloi maka, Iswanti, akan membuat rest area atau tempat istirahat tamu-tamunya ( konsumen batik ) untuk bersantai sembari merancang busananya sendiri.

Dan tak kalah penting, maka Iswanti berfikir, membuat ruangan khusus untuk konveksi atau penjahit. Fungsinya, konsumen bisa berkomunikasi secara intensif dengan tukang jahitnya secara langsung selama proses jahitan berlangsung. "Sehingga dalam hitungan jam, model pakaian yang diinginkan konsumen bisa menjadi kenyataan," katanya.

Untuk merealisasikan cita-citanya itu, Iswanti terus bekerja keras untuk meningkatkan pasar dan menerobos kerasnya persaingan pasar batik terutama di kawasan sentra perajin batik Gulurejo, Lendah, Kabupaten Kulonprogo.

Yakni dengan mencipta motif motif baru yang up to date, tetapi tetap dengan harga yang terjangkau seluruh lapisan dan membangun komunikasi dengan para profesional di bidang konveksi, desain, dan tak kalah pentingnya, membangun image pasar melalui berbagai media. Terutama media sosial.

Agar semua berjalan dengan lancar, tidak lupa Iswanti, merintis program amal yakni dengan menyisihkan sebagian dari penghasilannya untuk menyantuni yatim piyatu, dhuafa, dan memberikan sodaqoh kepada personal-personal tertentu yang dianggap layak untuk mendapat dukungan. Terutama sodaqoh sandang, seperti seragam batik geblek renteng  untuk anak sekolah dasar, sekolah menengah.

"Yah, biar perjalanan bisnis kami seimbang. Tidak njomplang, cari duit penting, mikir akhirat juga wajib," kata Iswanti. Selain, Griya Batik Senok, juga memberi harga yang terjangkau, agar margin yang didapat tidak terlalu ketinggian. "Kalau ini, semata-mata untk mengendalikan nafsu serakah dalam diri saya sendiri, belajar lurus lah. Kebanykan mengambil untung juga tidak baik, meski secara duniawi itu yang lazim diburu. Untung sedikit tetapi volumenya banyak juga sama lho dengan untung besar tetapi penjualan sedikit, kekeke," kelakar Iswanti menutup perbincangan.

Selamat berkarya, semoga segala sesuatunya berjalan dengan lancar tanpa aral Iswanti. Salam Pak Dhe Gondo.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun