Mohon tunggu...
Pakde Kartono
Pakde Kartono Mohon Tunggu... wiraswasta -

Sayang istri, sayang anak, makanya disayang Allah\r\n

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Jika Kangen Katakan, Jika Cinta Nyatakan

7 Oktober 2016   16:27 Diperbarui: 7 Oktober 2016   16:30 1831
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Karena kesibukan yang luar biasa, setahun lebih saya tak sempat menulis di kompasiana, blog tercinta rumah persaudaraan milik kita bersama. Teman-teman apa kabarnya? Mudah-mudahan sehat selalu yah, saya juga alhamdulillah sehat selalu. Tuhan maha baik, maha pengasih lagi maha penyayang, Ia selalu melindungi di manapun saya berada, baik dari gangguan binatang buas, orang jahat, mahluk halus maupun perempuan berkulit halus tapi punya niat jahat.

Selama setahun kemarin, Saya banyak pekerjaan di luar negeri. Pernah sebulan di Madrid, 2 bulan di Lisabon, setengah bulan di Manchester, dua setengah bulan di Warsawa dan paling lama di Melbourne sekitar 6 bulan. Banyak godaan datang dari gadis kinyis-kinyis dan wanita matang manggis di kota-kota tersebut, namun Iman dan Imran saya tetap teguh tak tergoda, karena hanya ada istri tercinta di hati dan pikiran. Lagipula, Saya kerja keras banting tulang peras keringat kan demi menafkahi istri dan anak-anak? Bukan untuk jalan-jalan enak dan buat anak lagi.

Saat ini baru 2 hari Saya menginjakan kaki di Jakarta. Ah, rupanya kangen juga saya dengan kota Jakarta yang sudah berapa kali ganti gubernur, tapi macet dan panasnya gak pernah hilang, malah makin menjadi-jadi.

Mudah-mudahan di bawah kepemimpinan Ahok di periode 2, impian akan Jakarta yang bebas macet, banjir dan taman-taman kota penuh pohon hijau seperti di Singapura menjadi kenyataan pada akhir kepemimpinannya di tahun 2022 nanti, jika belum bebas banjir dan macet, silakan dipertimbangkan untuk diubah undang-undangnga, agar gubernur Ahok bisa melanjutkan programnya di periode 3 sebagai gubernur DKI Jakarta. Kita harus serahkan Jakarta diurus oleh ahlinya.

Sampai Jakarta, Saya dijemput oleh junior di kantor yang lama, Dita. Dita masih sepupu 1x dari Dina sekretarisku di kantor lama, dan Dita banyak mendengar cerita tentang saya dari Dina, itu semua bikin Dita penasaran.

Sengaja saya hubungi Dita untuk menjemput, soalnya Dita sudah kirim pesan di inbox FB dan wanti-wanti jika datang ke Jakarta untuk kasih tahu, kasih tempe sekalian juga gpp. Dita mengatakan di inbox "Mas, kabari klo ke Jkt, aku jemput mas, kita makan malam bareng sebentar, ada restoran enak di Senayan. Aku kangen mas."

Perjalanan di mobil dari bandara Soekarno Hatta menuju Senayan, radio di mobil memutar lagu 'Pertemuan'. Duh, lagu ini koq jadi bikin suasana pertemuan dengan Dita jadi agak gimana gitu. Jujur saja saya jadi agak baper, apalagi Dita hari itu mengenakan dress selutut yang bikin ia makin terlihat cantik. Lututnya terlihat putih mulus, padahal lutut orang kan biasanya agak hitam. Lutut kamu, ya kamu, agak hitam juga ga? Coba cek lutut masing-masing.

Sekedar mengingatkan teman-teman, ini lirik lagu 'Pertemuan' :

"Pertemuan malam ini tak kulupakan
Pertemuan hari ini membawa kesan
Walau sejenak bertemu
Hanya sekilas memandang
Cukup memberi kenangan indah dan syahdu"

Selesai makan malam bersama, Dita mengantar saya sampai ke ujung jalan komplek rumah, saya katakan ke Dita "Thanks dik sudah jemput saya, sudah traktir makan, sudah antar saya sampai dekat rumah. Kamu baik, kamu cantik, saya menikmati kebersamaan kita tadi. Jangan sungkan hubungi saya kapan aja, segera katakan kangen jika memang kangen, jangan ditahan-tahan gak baik, nanti jadi jerawat atau bisul, saya juga jadi tahu kalo dikangenin, saya senang. Sebab saya gak mau kangen sendirian, gak enak rasanya."

Btw, buat teman-teman semua, jika sedang merasakan kangen ke seseorang segera katakan, siapa tahu dia kangen juga, kan tinggal atur pertemuan. Jika merasakan cinta, segeera nyatakan, siapa tahu dia cinta juga, kan tinggal atur tanggal pernikahan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun