Mohon tunggu...
Pakde Kartono
Pakde Kartono Mohon Tunggu... wiraswasta -

Sayang istri, sayang anak, makanya disayang Allah\r\n

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kejamnya Dunia Nyata, Juga Dunia Maya

21 September 2015   21:17 Diperbarui: 21 September 2015   21:17 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Ramai yah kompasiana, tulisan di kompasiana kembali jadi berita di media online, media sosial, media cetak dan media elektronik. Ramainya bukan hanya di Indonesia, tapi sampai ke cina, swedia dan Rusia. Saya sampai ditanya teman di Malaysia "Nulis di kompasiana dibayar berapa? Koq pada semangat 45 dan kelihatan paling pintar analisis semua, kalah pengamat di TV dan pemilik surga."

Tumben teman di Malaysia ini banyak tanya, biasa dia hanya telpon untuk minta pulsa. Atas pertanyaannya Saya menjawab sekenanya "Nulis di kompasiana gak dibayar, kalo dibayar aku sudah kaya raya dan jadi konglomerat seperti Donald Trump. Kalo nulis bikin seneng orang insha Allah dapat pahala, kalo nulis bikin sedih orang, mungkin dapat air mata yang bikin mata perih."

Sambil memperhatikan perkembangan berita yang rame ini, saya iseng-iseng coret-coret ringan, dan jadilah coretan tangan yang entah mau kalian sebut apa. Cekidot :

Adakah dunia yang tak bermulut bertelinga

jika ada, perlihatkan aku seperti apa?

dunia maya yang ku kira tuli dan bisu

ternyata lebih banyak mengumbar nafsu

 

di depan mereka bermulut manis

di belakang berotak bengis

pada dada mereka merajuk

pada punggung mereka menusuk

 

dunia oh dunia

tidak nyata tidak maya

semua sama saja

banyak ular kepala dua

 

niat membagi kisah

dikata tumpukan sampah

senang bercerita bahagia

dianggap dusta

 

fitnah jadi barang dagangan

laris manis sebagai acuan

saling cela dan cibir

jadi merah gincu di atas bibir

 

dunia oh dunia

berbaik-baiklah padaku dan mereka

sebab semesta hanyalah fana

tak mau aku mati sia-sia dirajah dongeng nista

 

Melbourne, 21 Sept 2015

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun