Mohon tunggu...
Pakde Kartono
Pakde Kartono Mohon Tunggu... wiraswasta -

Sayang istri, sayang anak, makanya disayang Allah\r\n

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Gara-gara Pakde Kartono dan Inbox Kompasiana

20 September 2015   13:21 Diperbarui: 20 September 2015   22:49 8944
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="foto dari BBM Sonny"][/caption]

2 hari ini kompasiana kembali diramaikan oleh tulisan-tulisan terkait Pakde Kartono yang kopdaran dengan calon nominasi kompasianer terpavorit 2015 Ifani dan calon nominasi the best commentator Vita Sinaga. Niat yang awalnya baik demi menyambung tali silahturahmi sesuai dengan motto kompasiana sharing dan connecting, jadi angin badai yang sedikit mengganggu hari-hari kami bertiga.

Karena plintiran cerita dari pihak-pihak yang tidak suka ke Saya, Ifani dan Vita, dan kebetulan orangnya itu-itu aja, dia lagi dia lagi, salah satunya yang teridentifikasi adalah kompasianer Tomi Unyu-unyu, yang HANYA muncul jika ada tensi tinggi di kompasiana terkait eksistensi Pakde Kartono dan Ifani yang tulisan-tulisannya banyak disukai pembacanya,  sampai-sampai Saya dan Ifani jadi harus membuat tulisan klarifikasi, yang seharusnya waktu yang ada bisa dipakai untuk membuat tulisan lain. Ini link tulisan klarifikasi tersebut Klarifikasi : Pakde Kartono Bukan Gayus Tambunan , Benarkah Kompasianer Ifani Ternyata Tidak Anti Korupsi , Pakde Kartono Munculkanlah Dirimu .

Cerita sebenarnya dan selengkapnya sudah diceritakan di tulisan klarifikasi Ifani dan Pakde Kartono sebelum ini.

Kebetulan hari itu, Saya sedang bersama klien saya sehabis sidang gugatan perdata di pengadilan Jakarta, lalu saya janjian makan siang bersama kedua sahabat tersebut, klien  saya ajak, dan di sana Saya meminta klien saya berfoto dengan Ifani dan Vita Sinaga, klien saya gak menolak.

Dasar orangnya seneng seru-seruan, mba Vita Sinaga tanpa rasa curiga apapun juga, mengirim foto tersebut ke seorang kompasianer, dan entah bagaimana ceritanya foto tersebut sampai ke tangan barisan para hater, dan tanpa cross check ke Ifani, Vita dan saya (mungkin karena fitur inbox belum berfungsi), kompasianer Tomi Unyu Unyu langsung girap-girap kesenangan seperti anak kecil mendapat permen, seperti bujangan mendapat janda kembang, seperti mas Sayeed melihat mas Elde mandi telanjang dada dsb, langsung saja memposting tulisan dengan menginsert Foto tersebut dan mengklaim sepihak bahwa Pakde Kartono = Gayus Tambunan, dan kompasianer Ifani dan Vita Sinaga ternyata tidak anti korupsi, padahal selama ini tulisannya sangat anti korupsi, sampai marah-marah ke anggota DPR RI yang kerjanya tidur dan jalan-jalan aja.

Gara-gara gak ada Inbox

Kalo disederhanakan permasalahannya, ini semua karena kurang komunikasi, karena gak adanya sarana inbox atau room chat di kompasiana seperti kompasiana versi lama. Jadinya Tomi Unyu Unyu gak bisa minta izin ke Ifani atau Vita Sinaga, dimana kedua kompasianer dalam foto tersebut yang paling dirugikan dengan beredarnya foto pribadi mereka.

Coba kalo inbox sudah ada, kejadian seperti ini, salah duga, salah tafsir, klaim sepihak yang ngawur dan malah menjadi pembunuhan karakter terhadap Pakde Kartono, Ifani dan Vita Sinaga tidak akan terjadi menjelang kompasianival 2015, di mana mereka bertiga punya pembaca fanatic, fans militant, lover forever yang jumlahnya signifikan dan rata-rata aktif menulis, memberikan komentar, memberikan vote dan yang pasti punya otak smart-smart, salah limanya bisa Saya sebutkan yaitu Christian Kelvianto, Dewi Pagi, Hanna Chandra, Listhia H Rahman dan Mas Wahyu.

Mudah-mudahan saja fitur inbox atau chat room bisa segera difungsikan, sehingga jika ada segala sesuatu yang mengganjal dan butuh persetujuan atau konfirmasi, sebagai kompasianer yang baik, yang beretika dan punya otak, agar izin ke pihak yang berhak.

Akhir kata, fitur inbox atau chat room, yang berdasarkan info valid A1 dari Pejaten, yang kurang lebih seminggu lagi akan aktif kembali, agar jangan disalah gunakan untuk hal-hal negative seperti bergosip, bergunjing, memfitnah, menipu, merayu atau selingkuh dengan lawan jenis (kalo sejenis silakan saja).

Saya sendiri tidak mau terbuka ke banyak kompasianer, apalagi ikut-ikut banyak kegiatan, karena Saya ingin menjalankan nasehat dai sejuta umat Aa Gym "Jagalah Hati". supaya tidak menggoda atau tergoda dengan kompasianer yang kinyis-kinyis dan matang manggis. Saya selalu ingat pesan istri tercinta, yang memberi izin main kompasiana dengan 1 pesan jelas sejak saya gabung kompasiana "Papa suka menulis, silakan salurkan hobby menulis di kompasiana, bukan salah Papa berwajah ganteng, berotak pintar, bersifat humoris, pasti akan banyak kompasianer yang suka, bahkan jatuh cinta dan berani menyatakannya ke Papa. Tapi ingat, hati papa hanya boleh tertulis namaku, tidak boleh ada nama lain, sama seperti hatiku hanya ada nama Papa."

Kepada kompasianer yang baik, Ingat keluarga di rumah, yang mencintaimu tulus karena mengenal dirimu luar dalam seutuhnya. Dunia maya hanyalah dunianya yang maya, orang-orangnya kan nyata, punya mata, punya bibir, punya hati dan punya alat kelamin. Tak usah terlalu terbuka di dunia maya, apalagi sampai telanjang, tak usah sibuk urusin urusan orang lain, sementara keluarga di rumah tak terurus, kecuali jika memang di dunia nyata bukan siapa-siapa aka NOBODY.

Selamat Siang Indonesia

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun