Mohon tunggu...
PAK DHE SAKIMUN
PAK DHE SAKIMUN Mohon Tunggu... pensiunan penjaga sekolah -

Sedang menapaki sisa usia. Mencari teman canda di dunia maya. Hobi apa saja termasuk membaca dan (belajar) menulis. Bagi saya belajar itu tak berbatas usia. Menuntut ilmu dari ayunan hingga liang lahad. Motto : Seribu orang teman sangat sedikit, dan satu orang musuh terlalu banyak.

Selanjutnya

Tutup

Humor

Tulisan Saya "Dicuri" Bain Saptaman

17 Juni 2012   13:02 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:52 648
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13399375381315800862

“ Fitnaaah !”, itulah ucapan yang terlontar dari beberapa orang ketika membaca judul tulisan ini. Tidak mungkin Bain Saptaman yang menjadi Kompasianer sejak 5 Pebruari 2010 berbuat sebodoh itu. Tulisannya saja sudah mencapai 700 lebih dengan komentar 33000 an, terlebih lagi dia berprofesi seorang guru, mana mungkin Bain Saptaman melakukan perbuatan yang tidak terpuji. Bain Saptaman nama yang sangat familiar di Kompasiana ini dengan pertemanan 1589 orang mustahil Bain Saptaman mau melakukan perbuatan yang memalukan. “Fitnaah, sekali lagi itu fitnah” teriakan para kompasianer.

Bagi saya ini bukan fitnah ini fakta, lantaran saya yang merasakan bahwa tulisan saya benar-benar dicuri oleh Bain Saptaman.

Awalnya, seperti biasa ketika saya membuka Kompasiana yang saya baca dulu adalah kolom ter-ter-ter. Disitu ada tulisan yang berjudul “Yang Aneh Dari Pendidikan Di Indonesia”. Lantas saya klik tulisan itu ternyata tulisan Bain Saptaman. Belum sampai setengahnya tulisan itu saya baca, jantung saya kok deg-degan kaki saya menggigil..(saya benar-benar deg-degan dan meretek).....lho...ini kan tulisan saya mengenai pendidikan, yakni tentang rancunya penamaan kelas di sekolah.

Untuk meyakinkan bahwa ini benar-benar tulisan saya yang dicuri Bain Saptaman saya buka-buka notes kecil yang saya pergunakan sebagai catatan manakala saya menemukan ide atau inspirasi. Benar, dalam catatan saya ada judul “Sekolah yang ngga ada kelas 4, 5, dan 6”. Namun tulisan saya itu baru berupa konsep, dieditpun belum, itupun masih di buku kecil belum diketik di MS Word.

Canggihnya lagi Bain Saptaman yang berada di Yogyakarta bisa mencuri tulisan saya yang berada di Pulau Sumatera.

Tapi ini salah satu keteledoran saya meletakkan sesuatu sembarangan. Dan kelalaian saya karena mendapat ide atau inspirasi tidak langsung dibuat tulisan dan diposting di Kompasiana, seperti yang disarankan oleh para penulis profesional di Kompasiana ini. Alhasil keduluan Bain Saptaman.

Apa boleh buat, saya ya harus rela ide saya disalip Bain Saptaman. Saya ambil hikmahnya saja, kan ada gantinya. Ini buktinya tulisan ini sebagai pengganti tulisan saya yang hilang itu.

Tapi Mas Bain, tulisan itu sebetulnya judulnya “Sekolah yang nggak ada kelas 4, 5 dan 6“, tapi sudah dirobah dengan judul menjadi “Yang Aneh Dari Pendidikan Di Indonesia” ya sudahlah.

Saya maafkan kok Bain Saptaman mencuri ide saya. Hahahahahahahaha.

DHEDEK KARO AMEK MENANG AMEK

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun