Mohon tunggu...
PAK DHE SAKIMUN
PAK DHE SAKIMUN Mohon Tunggu... pensiunan penjaga sekolah -

Sedang menapaki sisa usia. Mencari teman canda di dunia maya. Hobi apa saja termasuk membaca dan (belajar) menulis. Bagi saya belajar itu tak berbatas usia. Menuntut ilmu dari ayunan hingga liang lahad. Motto : Seribu orang teman sangat sedikit, dan satu orang musuh terlalu banyak.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Akhirnya Sepakat "Demo" Ditunda Hingga Lebaran...

30 November 2016   22:21 Diperbarui: 30 November 2016   22:32 502
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Diera (yang katanya) demokrasi ini mengeluarkan pendapat bahkan berbeda pendapat, sah-sah saja. Akan tetapi kita sering lupa bahwa kita berada pada sebuah negara yang (katanya lagi) berazaskan Pancasila yang didalam butir-butirnya ada kalimat yang berbunyi “ Tidak memaksakan kehendak.” Artinya, berpendapat atau berargumentasi boleh, tapi bukan dengan cara memaksa—terlebih dengan cara kekerasan—bahwa pendapatnya yang paling benar.

Tak hanya pada negara, pada sebuah komunitas atau organisasi sekecil apapun, mengambil keputusan sebaiknya dilakukan dengan musyawarah atau dialog untuk mendapatkan kesapakatan yang baik.

PERDEBATAN PANJANG

Setelah melalui perdebatan panjang dan melelahkan akhirnya mereka sepakat menerima saran saya bahwa demo dicari momen yang tepat. Sepertinya momen yang pas adalah dilaksanakan saat lebaran idul fitri 1438 nanti.

Demo atau meluncurkan atau memamerkan, istilah kerennya launching  suatu produk itu tujuannya adalah pertama agar masyarakat mengenal produk atau hasil karya kita. Setelah mengenal maka bagaimana caranya agar mereka tertarik.

Demikian juga dengan paguyuban kita. Tentunya tak ingin hanya ditonton kalangan sendiri. Pasti ingin dikenal dan ditonton oleh khalayak ramai, yang ujungnya—lantaran Jaran Kepang kita bagus—mereka ingin nanggap pada saat khitanan atau mantu anaknya, atau pada acara-acar lainnya. Namun demikian, dari anggota yang lebih dari 20 orang itu, pro-kontra pasti ada. Maksudnya ada yang ingin cepat-cepat tampil, dan ada juga yang sabar, nunggu pintar dulu.

“Wah terlalu lama itu Pak Dhe, delapan bulan lagi, bosen nunggunya” celetuk beberapa anggota penari pada suatu musyawarah kecil-kecilan, yangkebelet njoget.

“Pokonya  tahun baru (2017) kita harus membuat kejutan masyarakat sini, tak disangka-sangka ternyata baru latihan beberapa bulan sudah mampu tampil menghibur masyarakat”, sambung anggota yang lain penuh semangat.

JALAN TENGAH

Karena saya sudah terlanjur diminta bantuan—awalnya hanya nglaras/menala gamelan—untuk membuat gamelan dan sekaligus melatih karawitan, makanya saya berani memberi saran, atau paling tidak mencarikan solusi bagaimana mereka bisa segera tampil, tetapi tidak terlalu mengecewakan.

Saya tak hanya mendukung bahkan mendorong mereka segera tampil tapi dengan beberapa syarat, mereka pun semangat menyanggupi syarat yang  saya minta:

  1. Membantu melengkapi kekurangan gamelan.
  2. Segera menyelesaikan jaran kepang(kuda yang dibuat dari anyaman bambu)nya
  3. Mempersiapkan kostum atau asesoris lainnya
  4. Harus betul-betul hafal—dalam kepala, kalau pakai not yang ada dibuku itu baru luar kepala—paling tidak 10 gending gending sederhana yang sering dipergunakan untuk mengiringi jaran kepang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun