Punya sejuta akun siluman
Bagai pedang terhunus
Siap menghujan setiap orang
Kami pasukan nasi bungkus
Tak takut dosa apalagi neraka
Kami bisa tertawa dibalik luka
Demi sebungkus nasi dan kiriman pulsa
Konon puisi berikutnya berjudul “Koalisi Permanen” sesuai dengan gambar ilustrasi di atas.
Tak butuh IQ 152 untuk mencerna isi puisi atau sajak ini. Dari isinya kita langsung tahu kualitas dan watak atau karakter si pencipta puisi ini. Mereka pasti orang “super cerdas” dan sangat layak menjadi “panutan” bangsa Indonesia !!!
Peribahasa “Ajining dhiri dumunung ana ing lathi” (harga diri atau kewibawaan seseorang itu teletak pada mulut atau bibirnya) di era digital ini mungkin akan berubah menjadi “ Ajining dhiri dumunung ana ing driji “ (harga diri atau kewibawaan seseorang terletak pada jari).
Atau , ungkapan “Mulutmu Harimaumu” di era digital ini akan berubah menjadi “Jarimu Singamu”.
Beberapa bulan yang lalu, setelah membaca puisi ini, saya bertambah mantap menetapkan pilihan pada Jokowi –JK. Dan saya merasa bersyukur bahwa pada tanggal 9 Juli kemarin saya tidak salah memilih Jokowi-JK.
Saya semakin yakin tanggal 22 Juli 2014 KPU menetapkan Jokowi-JK sebagai presiden dan wakil presiden Republik Indonesia.
------
Catatan : Yang berwarna merah selain menyindir teman-temannya mungkin juga sebagai oto kritik atau membicarakan diri sendiri.