Mohon tunggu...
Cahyadi Takariawan
Cahyadi Takariawan Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis Buku, Konsultan Pernikahan dan Keluarga, Trainer

Penulis Buku Serial "Wonderful Family", Peraih Penghargaan "Kompasianer Favorit 2014"; Peraih Pin Emas Pegiat Ketahanan Keluarga 2019" dari Gubernur DIY Sri Sultan HB X, Konsultan Keluarga di Jogja Family Center" (JFC). Instagram @cahyadi_takariawan. Fanspage : https://www.facebook.com/cahyadi.takariawan/

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Tidak Perlu Sempurna untuk Menikah

24 Februari 2015   15:03 Diperbarui: 17 Juni 2015   10:36 2361
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14247397541309817220

[caption id="attachment_399024" align="aligncenter" width="500" caption="ilustrasi : www.hamiltonmosque.com"][/caption]


Anda masih lajang dan belum menikah? Anda merasa kesulitan menemukan calon pendamping hidup Anda? Sudah sekian lama Anda berusaha mendapatkan calon jodoh sesuai kriteria, namun belum juga menemukannya? Saran saya: sesuaikan kriteria Anda. Kesulitan itu terjadi, mungkin karena Anda berharap hadirnya calon pasangan hidup yang sempurna, tanpa cacat, sesuai dengan harapan ideal Anda.

Berikut beberapa tips bagi Anda yang tengah mencari calon jodoh atau yang tengah berproses menuju pernikahan.

1.Berusaha Mendapatkan Jodoh Terbaik

Tentu saja Anda wajib berusaha untuk mendapatkan jodoh yang terbaik bagi dunia dan akhirat Anda. Tidak boleh sembarangan dalam memilih jodoh, karena menikah adalah untuk selamanya. Tidak untuk waktu yang terbatas. Maka pilih calon jodoh dengan kriteria utama kebaikan agama atau akhlak, bukan semata-mata soal kecantikan, ketampanan, kekayaan, ataupun status sosial.

2.Segera Ambil Keputusan

Menikah adalah bab mengambil keputusan, setelah Anda melakukan proses pencarian. Jangan berharap mendapatkan seseorang yang sempurna, karena kesempurnaan hanya milik Allah. Tidak ada manusia sempurna, selalu ada kekurangannya. Jika Anda melihat gadis cantik, di tempat lain juga ada gadis yang lebih cantik. Jika Anda tertarik pemuda tampan, di tempat lain juga ada pemuda yang lebih tampan.

Lakukan musyawarah dengan orang-orang salih tentang pilihan Anda, kemudian lakukan pula istikharah. Ambil kemantapan, dan segera ambil keputusan.

3.Pasangan Hidup Adalah Sahabat

Anda tidak memerlukan orang yang sempurna untuk menjadi pasangan hidup Anda. Yang Anda perlukan hanyalah seseorang yang bersedia menemani Anda, mengerti diri Anda, bisa menerima kondisi Anda, mau menjadi sahabat Anda dalam suka dan duka, mau melewati hidup bersama dalam segala keadaannya. Anda tidak memerlukan seseorang yang sempurna untuk menjadi suami atau istri, karena memang tidak ada lelaki sempurna, tidak ada perempuan sempurna.

4.Terima Kekurangannya

Siapa pun yang Anda pilih untuk menjadi pendamping hidup, ia selalu memiliki kekurangan. Sebagaimana Anda pun memiliki kekurangan. Maka jangan pernah berharap kesempurnaan dari manusia. Setelah melakukan usaha memilih calon jodoh terbaik, kemudian sudah anda ambil keputusan untuk menikah dengannya, maka terimalah ia dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Jangan menyesal menikah dengannya, ketika kelak Anda menemukan sisi kekurangan yang belum Anda lihat sekarang.

5.Proses Menjadi Lebih Baik

Yang Anda perlukan adalah kesediaan untuk berproses bersama pasangan untuk menjadi diri yang lebih baik. Dari waktu ke waktu, Anda selalu mengusahakan perbaikan, demikian pula pasangan Anda. Seseorang bisa saja memiliki masa lalu yang tidak baik, namun toh itu sudah berlalu. Yang paling penting adalah menoreh sejarah baru yang lebih baik pada masa sekarang dan yang akan datang.

6.Optimis Menghadapi Masa Depan

Setelah menikah, fokuslah menata hidup Anda di masa kini dan masa mendatang. Jangan terbelenggu oleh masa lalu. Masa depan Anda masih panjang membentang, lakukan berbagai usaha untuk mendapatkan kehidupan yang baik, kehidupan keluarga yang berkah, kehidupan keluarga yang sakinah, mawaddah wa rahmah. Raihlah surga dunia dan surga akhirat bersama pasangan Anda.

7.Bersama Menghadapi Permasalahan

Dalam kehidupan berumah tangga, pasti akan dijumpai konflik, pertengkaran, permasalahan dan tantangan kehidupan. Jangan takut dan khawatir dengan berbagai persoalan dan tantangan kehidupan. Tersenyumlah menghadapi hari-hari berat yang akan Anda lalui. Yang paling penting, Anda selalu bergandengan tangan bersama pasangan, melewati badai bersama-sama, menghadapi ganasnya tantangan kehidupan bersama-sama.

8.Kuatkan Ikatan dengan Tuhan

Sebagai insan beriman, Anda telah memutuskan untuk menikah dengan seseorang yang mencintai Anda karena Allah. Bisa menemani Anda dalam kehidupan berumah tangga karena Allah. Bisa membahagiakan Anda karena Allah. Maka, kuatkan ikatan keluarga Anda dengan Allah. Jangan pernah terlepas dari ikatan dengan-Nya. Karena hanya Ia yang akan bisa menyelamatkan Anda, hanya Ia yang akan bisa memberi pertolongan kepada Anda.

9.Nikmati Kebahagiaan Anda

Kehidupan berumah tangga pasti ada masa-masa pahit dan getirnya, pasti menghadapi ketegangannya. Bersabarlah dengan itu semua. Karena hidup berumah tangga memang memiliki aneka rasa. Kadang manis, kadang pahit, kadang getir, kadang menegangkan, kadang menyenangkan. Semua pasti akan Anda hadapi dan Anda alami. Nikmati saja semua rasanya, Anda akan mendapatkan kebahagiaan yang sesungguhnya bila mampu menikmati aneka rasa hidup berumah tangga.

10.Berikan Kontribusi Kebaikan

Hidup kita bukan hanya untuk diri kita, namun kita dituntut untuk peduli dan berbagi dengan sesama. Berikan kontribusi kebaikan bagi masyarakat sekitar, berikan kebahagiaan bagi keluarga besar, berikan kebaikan bagi bangsa dan negara. Hidup kita akan sangat pendek jika hanya berpikir untuk diri sendiri, namun akan sangat panjang apabila mau peduli dan berbagi. Kebahagiaan hakiki itu dalam memberi, bukan dalam menerima pemberian.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun