Mohon tunggu...
Cahyadi Takariawan
Cahyadi Takariawan Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis Buku, Konsultan Pernikahan dan Keluarga, Trainer

Penulis Buku Serial "Wonderful Family", Peraih Penghargaan "Kompasianer Favorit 2014"; Peraih Pin Emas Pegiat Ketahanan Keluarga 2019" dari Gubernur DIY Sri Sultan HB X, Konsultan Keluarga di Jogja Family Center" (JFC). Instagram @cahyadi_takariawan. Fanspage : https://www.facebook.com/cahyadi.takariawan/

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Rumus Bahagia Hidup Berumah Tangga

8 Agustus 2016   07:18 Diperbarui: 8 Agustus 2016   07:36 2887
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ada sangat banyak ikatan dan hubungan di muka bumi ini, namun tidak ada ikatan dan hubungan yang melebihi kekuatan, kedekatan dan keintiman antara suami dengan istri. Kedekatan suami dan istri itu tanpa batas, tanpa protokoler, tanpa jarak. Kontak fisik, kontak emosi, kontak jiwa terjadi dengan sangat dekat, yang tidak terjadi pada berbagai jenis hubungan lainnya. Bahkan dalam suatu perselingkuhan, tidak terjadi kedekatan yang totalitas sebagaimana suami dan istri.

Oleh karena corak ikatan dan hubungan yang sedemikian kuat dan intim, maka rumus dan logika yang terjadi di dalam rumah tangga sangat berbeda dengan rumus dan logika interaksi masyarakat, organisasi, atau lembaga pada umumnya. Di dalam kehidupan rumah tangga tidak ada perebutan dan persaingan posisi, karier, jabatan maupun kedudukan. Suami dan istri sebagai satu kesatuan yang berinteraksi secara positif untuk mencapai tujuan-tujuan berumah tangga. Mereka adalah tim yang saling menguatkan, saling mengisi, saling memberi, saling membantu satu dengan yang lain.

Posisi suami dan istri bukanlah atasan dengan bawahan, bukan direktur dengan karyawan, bukan jendral dengan kopral, bukan juragan dengan pelayan. Kendati ada konsep kepemimpinan, namun sangat berbeda corak kepemimpinan rumah tangga dengan birokrasi, militer, organisasi, atau lembaga-lembaga lainnya. Seorang direktur memiliki gaya dan cara memimpin di perusahaan, seorang jendral memiliki gaya dan cara memimpin di kesatuan militer, itu semua tidak bisa diterapkan begitu saja dalam kehidupan berumah tangga.

Rumus Interaksi Suami Istri

Oleh karena suasana yang sangat khas dan unik itulah, harus dipahami unsur-unsur pembentuk dan penyusun kebahagiaan hidup berumah tangga. Kesempatan kali ini saya akan menyampaikan beberapa rumus interaksi suami dan istri, yang menjadi unsur pembentuk kebahagiaan dan kekokohan rumah tangga.

1.Bukan Siapa Yang Lebih Hebat

Hidup berumah tangga itu bukan hebat-hebatan. Suami merasa lebih hebat, istri merasa lebih hebat. Walaupun seandainya anda memang lebih hebat, namun menonjolkan kehebatan anda untuk melemahkan pasangan, tidak akan membahagiakan keluarga. Apalagi kalau cuma sok hebat. Justru membuat ada yang terluka.

2.Bukan Siapa Yang Lebih Pintar

Hidup berumah tangga itu bukan pinter-pinteran. Suami merasa lebih pintar, istri merasa lebih pintar. Walaupun seandainya anda memang lebih pintar, namun menonjolkan kepintaran anda untuk menjatuhkan pasangan, tidak akan membahagiakan keluarga. Apalagi kalau cuma sok pintar. Akan membuat ada yang tersiksa.

3.Bukan Siapa Menang Siapa Kalah

Hidup berumah tangga itu bukan menang-menangan. Suami merasa harus menang, istri merasa harus menang. Walaupun seandainya anda memang bisa menang dalam segala hal, namun menyombongkan kemenangan anda untuk menghina pasangan, tidak akan membahagiakan keluarga. Apalagi kalau cuma sok menang. Justru membuat ada yang tersakiti.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun