Mohon tunggu...
Cahyadi Takariawan
Cahyadi Takariawan Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis Buku, Konsultan Pernikahan dan Keluarga, Trainer

Penulis Buku Serial "Wonderful Family", Peraih Penghargaan "Kompasianer Favorit 2014"; Peraih Pin Emas Pegiat Ketahanan Keluarga 2019" dari Gubernur DIY Sri Sultan HB X, Konsultan Keluarga di Jogja Family Center" (JFC). Instagram @cahyadi_takariawan. Fanspage : https://www.facebook.com/cahyadi.takariawan/

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Jangan Salah Memilih Suami

1 Mei 2014   16:50 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:59 11870
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13989125801764161143

[caption id="attachment_334192" align="aligncenter" width="264" caption="ilustrasi : www.nairaland.com"][/caption]

Saya tersenyum geli setiap menyaksikan dialog curhat kepada Mamah Dedeh di televisi. Si Mamah yang satu ini terkenal tegas dalam menjawab setiap pertanyaan dan curhat dari audiens. Salah satu jawaban yang kerap muncul dari Mamah ketika ada istri curhat tentang perilaku buruk suami, adalah “Anda salah memilih suami”.

Jawaban ini mungkin terkesan lucu, namun saya kira ada banyak renungan yang muncul dari kalimat tersebut. Pesan utamanya adalah : jangan salah memilih suami. Karena salah memilih suami berdampak panjang dalam kehidupan. Istri bisa menderita apabila memiliki suami yang “salah”, sehingga berumah tangga justru membuatnya terjebak dalam neraka dunia.

Tipe Suami yang Harus Dihindari

Dari ruang konseling, ada banyak keluhan dan curhat para istri tentang perilaku para suami. Kadang membuat merinding konselor, membuat hati miris, dan tak jarang konselor menjadi bertanya penuh heran, “Kok ada ya makhluk seperti ini?” Memang sebagian curhat istri ini bersifat berlebihan, yang akan terkoreksi saat konselor bertemu dengan sang suami. Namun banyak pula yang sesuai dengan isi curhat istri.

Ikatan pernikahan yang sakral, posisi suami dalam keluarga yang menjadi pemimpin, kehadiran anak-anak dari hubungan pernikahan, membuat para istri tidak bisa semaunya pergi meninggalkan rumah saat mendapat perlakuan tidak manusiawi dari suami. Walaupun terasa pedih dan perih, banyak yang memilih bertahan demi menjaga ikatan nikah yang dibuat atas nama Tuhan, demi keutuhan keluarga, demi menjaga anak-anak.

Oleh karena itu bagi para jomblo yang tengah menyiapkan diri menuju pernikahan, jika anda laki-laki berjanjilah untuk menjadi suami salih, suami berakhlak mulia, suami yang memuliakan istri dan keluarga. Jika anda perempuan berhati-hatilah saat menentukan pilihan calon suami, jangan tertipu dan terpedaya oleh penampilan luar dan janji-janjinya. Jangan terpedaya oleh casing dan gayanya. Cermati benar akhlaknya, agar tidak salah pilih.

Berikut adalah sepuluh tipe suami yang harus dihindari. Jika anda lelaki, jangan memiliki tipe berikut ini saat menjadi suami. Jika anda perempuan jangan keliru memilih calon suami yang memiliki tipe seperti ini :

1. Suami yang Suka Menyeleweng

Ada tipe suami yang memiliki hobi menyeleweng. Jika menyeleweng sudah menjadi hobi, akhirnya mudah terbentuk menjadi karakter yang sulit untuk diubah. Menyeleweng dari kebenaran, menyeleweng dari aturan agama, menyeleweng dari kepatutan, menyeleweng dari norma dan hukum yang berlaku di masyarakat dan negara. Berbagai perbuatan jahat dan tercela sangat mudah dilakukan seakan-akan tidak merasa bersalah atau berdosa.

Jika memiliki suami suka menyeleweng, akan membuat istri sakit hati setiap hari. Hidup bersama seorang lelaki yang tidak bisa dipercaya. Memiliki suami yang tidak bisa memimpin keluarga menuju surga, tidak bisa memberi contoh kebaikan bagi istri dan anak-anak. Problem lanjutannya adalah pendidikan anak, karena anak akan mudah meniru apa yang dilihat dari ayahnya. Jika anak melihat ayah mereka suka melakukan pelanggaran akan memberikan inspirasi bagi anak untuk melakukan hal serupa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun