"Bapak ibu, terimakasih semuanya. Saya bahagia dengan kebersamaan kita." Kalimat di atas ditulis dalam sebuah grup WhatsApp, oleh Prof. Dr. Yayuk Rahayuningsih. Beliau adalah salah satu jamaah Wonderful Umrah edisi Syawal 1446 H yang baru saja kembali ke tanah air pada 20 April 2025 lalu.
"Terimakasih kepada pak Cah, mas Agung, dan mas-mas lainnya dari tim Wonderful Umrah. Terimakasih tidak terhingga atas fasilitas yang diberikan. Bila ada kekurangan dan kesalahan mohon kita saling memaafkan dan melupakan," sambungnya.
"Mari kita kenang yang indah selagi kita bersama. Semoga Alloh SWT memberi kesehatan dan kesempatan kita untuk bersama lagi menjadi tamu-Nya. Aamiin," lanjut Prof. Yayuk.
Sebuah untaian nasihat yang sangat indah dan mengena untuk pada jamaah Wonderful Umrah. Kebersamaan selama sembilan hari, dimulai dari perjalanan keberangkatan hingga kembali pulang ke tanah air, akan memberikan kesan mendalam apabila bersedia merawat kenangan yang mengesankan.
Wapadai Perusak Persahabatan
Salah satu perusak persahabatan dan persaudaraan, adalah ketika lebih banyak merawat kenangan buruk. Bahkan bisa merusak keharmonisan keluarga, karena suami dan atau istri lebih senang merawat kenangan yang menyakitkan dan tidak menyenangkan.
Rasa suka yang menjadi perekat sebuah hubungan, akan pudar dan hilang dalam waktu sekejap, apabila yang disimpan hanyalah kenangan yang tidak menyenangkan. Suami akan membenci istri, demikian pula istri akan membenci suami, jika yang mereka simpan hanyalah memori tentang hal-hal menyakitkan, menyedihkan, dan
"Mari kita kenang yang indah selagi kita bersama", maksud Prof. Yayuk adalah --saat berkegiatan bersama, tentu ada hal-hal menyenangkan dan ada hal-hal tidak menyenangkan. Izinkan diri Anda hanya dibanjiri oleh kenangan yang mengesankan, kenangan akan kebaikan, maka hubungan persahabatan dan persaudaraan akan langgeng.