Mohon tunggu...
Cahyadi Takariawan
Cahyadi Takariawan Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis Buku, Konsultan Pernikahan dan Keluarga, Trainer

Penulis Buku Serial "Wonderful Family", Peraih Penghargaan "Kompasianer Favorit 2014"; Peraih Pin Emas Pegiat Ketahanan Keluarga 2019" dari Gubernur DIY Sri Sultan HB X, Konsultan Keluarga di Jogja Family Center" (JFC). Instagram @cahyadi_takariawan. Fanspage : https://www.facebook.com/cahyadi.takariawan/

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Nasihat untuk Para Ayah

10 Mei 2023   05:00 Diperbarui: 10 Mei 2023   10:51 246
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Salah satu tugas ayah adalah memenuhi kebutuhan nafkah keluarga. Untuk itu para ayah sibuk bekerja mencari rezeki yang halal, thayib dan berkah.

Namun terkadang bekerja menjadi menyita sebagian besar waktu dan perhatian. Seakan tugasnya hanya mencari nafkah. Kadang sampai lalai menunaikan tugas pendidikan anak.

Padahal yang harus dilakukan ayah adalah mendidik keluarga. Menyuruh mereka untuk shalat dan bersabar dalam menjalankannya.

Ayah harus berusaha untuk mengkondisikan keluarga agar menguatkan ketakwaan, karena takwa adalah sumber kebaikan dan kebahagiaan. Perhatikan firman Allah berikut ini,

"Dan perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan shalat dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya. Kami tidak meminta rezeki kepadamu, Kamilah yang memberi rezeki kepadamu. Dan akibat (yang baik) itu adalah bagi orang yang bertakwa" (QS. Thaha: 132).

Dalam ayat ini, Allah memerintahkan orangtua agar menyuruh semua anggota keluarga menjalankan shalat dan bersabar dalam menunaikan shalat. Menariknya, perintah shalat dalam ayat ini dikaitkan dengan jaminan rezeki dari Allah.

Nasihat 1: Hendaklah Memberikan Perhatian Terhadap Keluarga dalam Pelaksanaan Shalat

Para ayah tidak boleh lalai dalam mendidik dan mengarahkan semua anggota keluarga untuk mendiirikan shalat dan bersabar dalammelaksanakannya. Sebagian anggota keluarga mungkin harus dibangunkan untuk shalat Subuh tepat waktu dengan berjamaah. Sebagian anggota keluarga mungkin harus diingatkan untuk shalat Isya karena kebiasaan berkegiatan di malam hari.

Jangan sampai keasyikan dan kesibukan mencari penghidupan, membuat para ayah merasa sudah menjalankan kewajiban. Padahal nafkah hanyalah satu poin dari kewajiban ayah. Ada kewajiban lain yang sangat mendasar, karena terkait dengan kebaikan istri dan anak-anak, dunia hingga akhirat.

Imam Al-Qurthubi menjelaskan, ayat ini memperingatkan bahwa mayoritas manusia meninggalkan shalat dengan alasan mencari rezeki. Mereka terlalu fokus bekerja mendatangkan rezeki, namun lalai bahwa yang memberikan adalah Allah Ar-Razzaq, Sang Pemberi Rezeki.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun