Kehadiran orangtua di hati anak sama pentingnya dengan kehadiran anak di hati orangtua. Ketika hubungan antara orangtua dengan anak terbangun dengan baik, penuh rasa cinta, kasih dan sayang, maka kendati terpisah jauh secara fisik, anak tetap merasakan kehadiran orangtua di dalam hatinya.
Setiap manusia dikarunia hati dan perasaan. Wujud perasaan tersebut berpasang-pasangan, dengan sifat yang seakan-akan berlawanan. Ada perasaan senang dan bahagia, ada pula sedih dan duka. Ada perasaan sayang dan cinta, namun ada pula benci dan dendam. Ada perasaan aman dan tenteram, ada pula cemas dan kekhawatiran.
Di antara faktor yang menyebabkan kebaikan dalam kehidupan adalah kemampuan kita untuk mengelola berbagai macam perasaan tersebut secara tepat. Tidak ada perasaan yang harus dibuang, sebab semua diperlukan dalam kehidupan. Yang menjadi masalah adalah, kapan dan dimana perasaan tersebut harus muncul.
Jika perasaan hadir pada saat dan situasi yang tepat, maka akan menyebabkan kebaikan dalam kehidupan. Sebaliknya jika perasaan muncul pada momen dan suasana yang tidak tepat, akan menyebabkan ketidakbaikan dan kekacauan.
Misalnya kapan orangtua harus merasa bahagia, dan kapan harus berduka. Kapan merasa tenang dan aman, kapan pula harus khawatir. Jika mampu memiliki perasaan yang tepat di waktu yang tepat, artinya orangtua selalu hadir dalam kehidupan anaknya.
- Keenam, Kehadiran Pikiran
Kehadiran orangtua di dalam pikiran anak, dan kehadiran anak di dalam pikiran orangtua adalah sama pentingnya. Pikiran orangtua takpernah bisa lepas dari anak-anaknya. Dengan cinta dan kasih, orangtua memikirkan kehidupan serta masa depan anak-anak. Mereka tidak bisa cuek dengan kondisi anak-anak.
Orangtua yang memikirkan anak-anak, akan mampu bekerja dengan serius dan bersungguh-sungguh. Karena menghendaki anak-anaknya sukses dunia akhirat, ingin anaknya menjadi manusia yang bermartabat dan memberikan manfaat bagi masyarakat, bangsa, negara dan agama. Pikiran ini akan membuat orangtua bekerja semakin giat dan penuh rasa cinta.
Demikian pula anak yang ada kehadiran orangtua dalam pikirannya, akan bisa belajar dan bekerja dengan serius. Anak tidak tega melihat orangtua yang bekerja mencari nafkah untuk menghidupi keluarga, maka ia menjadi tekun belajar dan berusaha. Berharap agar bisa meringankan beban orang tua, dan menjadi kebanggaan orang tua.
- Ketujuh, Kehadiran Doa
Jangan pernah mengabaikan doa. Sebut nama anak-anak dalam doa kita. Ketika orangtua menyempatkan waktu untuk selalu mendoakan anak-anaknya, maka anak-anak pun akan merasakan kehadiran orangtua dalam kehidupan mereka.
Doa orang tua untuk anaknya adalah doa yang mustajab, sebagaimana sabda Nabi saw, "Ada tiga doa yang mustajab yang tidak diragukan lagi yaitu doa orang tua, doa orang yang bepergian (safar) dan doa orang yang terzalimi" (HR. Abu Daud no. 1536, Ibnu Majah no. 3862 dan Tirmidzi no. 1905).
Doa adalah kekuatan spiritual yang luar biasa hebatnya. Doa juga merupakan ketersambungan yang selalu bisa dijaga di manapun dan kapanpun. Jika orangtua rajin mendoakan anak, kelak ketika orangtua sudah wafat anak-anak akan terus menerus mendoakannya.