Mohon tunggu...
Cahyadi Takariawan
Cahyadi Takariawan Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis Buku, Konsultan Pernikahan dan Keluarga, Trainer

Penulis Buku Serial "Wonderful Family", Peraih Penghargaan "Kompasianer Favorit 2014"; Peraih Pin Emas Pegiat Ketahanan Keluarga 2019" dari Gubernur DIY Sri Sultan HB X, Konsultan Keluarga di Jogja Family Center" (JFC). Instagram @cahyadi_takariawan. Fanspage : https://www.facebook.com/cahyadi.takariawan/

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Sudah Berapa Banyak Kehadiran Anda dalam Tumbuh Kembang Anak?

27 September 2022   06:23 Diperbarui: 27 September 2022   06:47 911
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
www.muslimmatters.org

Ayat di atas menjadi dalil pengaruh kesalihan orangtua untuk kebaikan anak turunnya. Bahwa ketika orangtua salih salihah, akan memberikan penjagaan terhadap kebaikan anak cucu, bahkan sampai dalam penjagaan harta.

Diriwayatkan oleh Ibnu Katsir bahwa yang dimaksud "wa kana abuhuma shaliha" (sedang ayahnya adalah seorang yang salih) dalam ayat tersebut adalah kakek ketujuh dari dua anak tadi. Ini menunjukkan bahwa kesalihan orangtua bisa berpengaruh sangat panjang terhadap keturunnnya.

Umar bin 'Abdil 'Aziz mengatakan, "Setiap mukmin yang meninggal dunia (dalam kondisi ketaatan kepada Allah), maka Allah akan senantiasa menjaga anak dan keturunannya setelah itu" (Jami' Al-'Ulum wa Al-Hikam).

  • Ketiga, Kehadiran Pendidikan

Orangtua wajib memberikan pendidikan terbaik untuk anak-anak. Nabi saw bersabda, "Tiada suatu pemberian yang lebih utama dari orang tua kepada anaknya selain pendidikan yang baik" (HR. Al-Hakim no. 7679).

Allah berfirman, "Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka" (QS. At-Tahrim: 6). Dalam Tafsir Ibnu Katsir dijelaskan, menurut 'Ali bin Abi Thalib yang dimaksud ayat ini adalah, "Ajarilah adab dan agama pada mereka."

Ibnu Katsir juga menukilkan pernyataan Qatadah tentang ayat ini, "Yakni, hendaklah engkau memerintahkan mereka untuk berbuat taat kepada Allah dan melarang mereka dari berbuat durhaka kepada-Nya. Dan hendaklah engkau menerapkan perintah Allah kepada mereka dan perintahkan dan bantulah mereka untuk menjalankannya. Apabila engkau melihat mereka berbuat maksiat kepada Allah, maka peringatkan dan cegahlah mereka".

Dari Amr bin Syu'aib, dari bapaknya dari kakeknya , beliau meriwayatkan bahwa Rasulullah saw bersabda, "Perintahkan anak-anak kalian untuk mengerjakan shalat ketika mereka berumur tujuh tahun. Pukul mereka jika tidak mengerjakannya ketika mereka berumur sepuluh tahun. Pisahkanlah tempat-tempat tidur mereka" (HR. Abu Daud no. 495. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa hadits ini sahih).

  • Keempat, Kehadiran Fisik

Kehadiran orangtua secara fisik sangat diperlukan oleh anak-anak. Pelukan ayah dan ibu kepada anak-anaknya, terutama yang masih kecil, sangat memberikan makna bagi perkembangan kejiwaan anak. Mereka akan tumbuh dalam suasana "memiliki" orangtua, sosok figur yang dibanggakan dan dihormati.

Sejak dalam kandungan, anak sudah bisa merasakan kehadiran orangtua secara fisik. Janin terhubung secara langsung dengan ibu. Sementara ayah bisa memberikan sentuhan fisik pada perut sang ibu. Dengan demikian kasih sayang secara fisik sudah bisa dibangun sejak janin dalam perut ibu.

Kehadiran fisik tidak bisa digantikan dengan sarana teknologi, secanggih apapun teknologi itu. Walaupun ada teknologi teleconference yang bisa menghubungkan orangtua dengan anak setiap saat melalui internet, namun tidak sama dengan keberadaan fisik di tengah mereka.

Tetaplah hadir di tengah anak-anak, sesibuk apapun urusan kita. Karena kehadiran ayah dan ibu menjadi kebahagiaan tersendiri bagi anak-anak. Memang benar bahwa kualitas pertemuan lebih penting daripada kuantitasnya, namun jangan pernah mengabaikan kuantitas pertemuan.

  • Kelima, Kehadiran Hati dan Rasa

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun