Mohon tunggu...
Cahyadi Takariawan
Cahyadi Takariawan Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis Buku, Konsultan Pernikahan dan Keluarga, Trainer

Penulis Buku Serial "Wonderful Family", Peraih Penghargaan "Kompasianer Favorit 2014"; Peraih Pin Emas Pegiat Ketahanan Keluarga 2019" dari Gubernur DIY Sri Sultan HB X, Konsultan Keluarga di Jogja Family Center" (JFC). Instagram @cahyadi_takariawan. Fanspage : https://www.facebook.com/cahyadi.takariawan/

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Sudah Berapa Banyak Kehadiran Anda dalam Tumbuh Kembang Anak?

27 September 2022   06:23 Diperbarui: 27 September 2022   06:47 911
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
www.muslimmatters.org

Hadir berasal dari bahasa Arab, yang memiliki makna exist (ada, wujud), present (sekarang, hadiah), ready (siap, sedia, rela, cepat), current (sekarang ini), dan present day (hari ini). Di antara makna penting dari sebuah "kehadiran" adalah keberadaan di waktu sekarang, kesiapan, kesediaan dan kerelaan dalam waktu cepat.

Orangtua dianggap memiliki kehadiran, apabila tampak ada wujud dan keberadaannya saat ini pada diri anak-anak. Akan tetapi, wujud kehadiran saat ini, tidak selalu berupa fisik. Ada banyak dimensi kehadiran lainnya.

Berikut 10 dimensi kehadiran orangtua dalam pendidikan dan pengasuhan anak. Semoga kita bisa hadir sepenuh jiwa dan raga untuk anak-anak kita.

  • Kehadiran Ruhaniyah
  • Kehadiran Kesalihan
  • Kehadiran Pendidikan
  • Kehadiran Fisik
  • Kehadiran Hati dan Rasa
  • Kehadiran Pikiran
  • Kehadiran Doa
  • Kehadiran Materi
  • Kehadiran Inspirasi dan Motivasi
  • Kehadiran Keteladanan

Kita ulas secara ringkas satu per satu.

  • Pertama, Kehadiran Ruhaniyah

Orangtua harus selalu hadir secara ruhaniyah dalam kehidupan anak-anaknya. Di antara bentuk kehadiran secara ruhaniyah adalah, orangtua memiliki momentum ruhaniyah untuk anaknya. Ketika beribadah, tidak hanya untuk dirinya sendiri, namun juga untuk kebaikan anak-anaknya.

Salah seorang salafus salih pernah mengatakan, "Wahai anakku, sesungguhnya aku memperbanyak shalat karenamu (dengan harapan Allah akan menjagamu)." Sa'id bin Al-Musayyab pernah berkata, "Ada kalanya ketika aku shalat, aku teringat akan anakku, maka aku pun menambah shalatku (agar anak-anakku dijaga oleh Allah)."

Ungkapan tersebut menandakan adanya kehadiran orangtua secara ruhaniyah bagi anak-anaknya. Sa'id bin Al-Musayyib juga pernah berpesan kepada anaknya, "Wahai anakku, sungguh aku terus menambah shalatku ini karenamu (agar kamu menjadi salih)" (Jami' Al-'Ulum wa Al-Hikam).

Itu adalah contoh kehadiran orangtua secara spiritual dalam proses tumbuh kembang anak, hingga di masa dewasa. Orangtua selalu menghadirkan kesadaran spiritual demi kebaikan anak-anaknya.

  • Kedua, Kehadiran Kesalihan

Kesalihan orangtua memberikan pengaruh penting bagi kehidupan anak. Menjaga kesalihan diri, adalah bagian yang sangat penting untuk tumbuh kembang anak-anak. Ketika orangtua menjadi salih dan salihah, akan memberikan pengaruh secara langsung kepada kesalihan anak-anaknya.

Dalam surat Al-Kahfi dikisahkan tentang dua anak yatim. "Adapun dinding rumah adalah kepunyaan dua orang anak yatim di kota itu, dan di bawahnya ada harta benda simpanan bagi mereka berdua, sedang ayahnya adalah seorang yang salih" (QS. Al-Kahfi: 82).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun