Mohon tunggu...
Cahyadi Takariawan
Cahyadi Takariawan Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis Buku, Konsultan Pernikahan dan Keluarga, Trainer

Penulis Buku Serial "Wonderful Family", Peraih Penghargaan "Kompasianer Favorit 2014"; Peraih Pin Emas Pegiat Ketahanan Keluarga 2019" dari Gubernur DIY Sri Sultan HB X, Konsultan Keluarga di Jogja Family Center" (JFC). Instagram @cahyadi_takariawan. Fanspage : https://www.facebook.com/cahyadi.takariawan/

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mengapa Harus Berdoa sebelum Melakukan Hubungan Suami Istri?

12 September 2022   07:37 Diperbarui: 13 September 2022   07:54 1207
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Salah satu adab dalam hubungan suami istri adalah dengan berdoa sebelum mulai melakukannya. Nabi saw bersabda,

.

"Jika salah seorang dari kalian ingin berhubungan intim dengan istrinya, lalu ia membaca doa: Bismillah, Allahumma jannibnasy syaithana wa jannibisy syaithana ma razaqtana. Dengan (menyebut) nama Allah, ya Allah jauhkanlah kami dari (gangguan) setan dan jauhkanlah setan dari rezki yang Engkau anugerahkan kepada kami" (HR. Bukhari no. 6388 dan Muslim no. 1434).

Mengapa harus berdoa sebelum berhubungan suami istri? Nabi saw bersabda, "Jika Allah menakdirkan (lahirnya) anak dari hubungan intim tersebut, maka setan tidak akan bisa mencelakakan anak tersebut selamanya" (HR. Bukhari no. 6388 dan Muslim no. 1434).

Ternyata, rahasia doa sebelum hubungan suami istri adalah untuk menjauhkan janin yang bisa muncul dari hubungan tersebut, dari gangguan setan. Jadi, jika ada anak yang sulit dinasehati, sulit diarahkan, sulit diajak melakukan ketaatan, coba diingat apakah dalam hubungan suami istri sudah selalu membaca doa ini?

Jika  hubungan suami istri tidak membaca doa, maka setan akan mengintervensi dan bahkan bisa menikmati. Dijelaskan oleh Imam Mujahid rahimahullah,

"Barangsiapa yang berhubungan badan dengan istrinya namun tidak mengawalinya dengan 'bismillah', maka setan akan menoleh pada pasangannya lalu akan turut dalam berhubungan intim dengannya" (kitab Fathul Bari).

Setan bisa ikut menikmati kesenangan hubungan seksual yang dilakukan oleh suami istri yang tidak membaca doa. Ini menunjukkan adanya intervensi setan dalam aktivitas hubungan intim mereka, yang bisa berpengaruh terhadap janin.

Dalam kitab Fathul Bari juga disebutkan sebuah riwayat dari 'Abdur Razaq,

"Jika seseorang mendatangi istrinya (berhubungan badan), maka ucapkanlah 'Bismillah Allahumma bariklana fima razaqtana wala taj'al lisy-syaithani nashiban fima razaqtana, Ya Allah, berkahilah kami dan keturunan yang dihasilkan dari hubungan ini, janganlah jadikan setan menjadi bagian pada keturunan kami'. Dari doa ini, jika istrinya hamil, maka anak yang dilahirkan diharapkan menjadi anak yang salih".

Ibnu Daqiq Al-'Ied menjelaskan, "Bisa dipahami dari doa ini bahwa setan juga tidak akan membahayakan agama anak dari hasil hubungan badan tersebut. Namun bukan berarti anak tersebut ma'shum atau selamat dari dosa" (kitab Fathul Bari).

Syaikh Ibnu Baz memahami bahwa yang dimaksud dalam hadits bahwa anak tersebut akan tetap berada di atas fitrah yaitu Islam. Setan bisa saja menggoda anak tersebut, namun segera ia akan kembali ke jalan yang lurus. Sebagaimana Allah Ta'ala berfirman,

"Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa bila mereka ditimpa was-was dari syaitan, mereka ingat kepada Allah, maka ketika itu juga mereka melihat kesalahan-kesalahannya" (QS. Al A'raf: 201).

Syaikh 'Abdullah Al-Fauzan menyatakan, "Hendaklah seorang muslim bersemangat mengamalkan doa ini ketika berhubungan suami istri hingga menjadi kebiasaan. Hendaklah ia melakukannya dalam rangka mengamalkan nasehat Nabi saw dan demi menghasilkan keturunan yang terjaga dan terlindungi dari gangguan setan, juga supaya mendapatkan keberkahan dari doa ini".

Sumber Bacaan

Muhammad Abduh Tuasikal, Berkah di Balik Doa Sebelum Hubungan Intim, https://rumaysho.com, 22 Maret 2012

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun