Mohon tunggu...
Cahyadi Takariawan
Cahyadi Takariawan Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis Buku, Konsultan Pernikahan dan Keluarga, Trainer

Penulis Buku Serial "Wonderful Family", Peraih Penghargaan "Kompasianer Favorit 2014"; Peraih Pin Emas Pegiat Ketahanan Keluarga 2019" dari Gubernur DIY Sri Sultan HB X, Konsultan Keluarga di Jogja Family Center" (JFC). Instagram @cahyadi_takariawan. Fanspage : https://www.facebook.com/cahyadi.takariawan/

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Sadar Namun Tetap Terlantar, Bisa Bikin Keluarga Ambyar

1 September 2022   22:34 Diperbarui: 1 September 2022   22:42 219
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam kehidupan pernikahan, persoalan datang bukan selalu dari hal-hal yang tidak disadari. Bahkan banyak masalah yang munculnya dari hal-hal yang disadari oleh suami dan istri.

Meskipun disadari, namun tetap saja terulang lagi dan terulang lagi. Kesadaran tidak selalu membuat perbaikan. Perhatikan fenomena berikut ini.

  • Pertama, sadar bahwa dalam hubungan mereka mudah tersulut konflik, namun tetap saja mudah konflik.

Hanya karena hal-hal sederhana dan sepele, membuat suami dan istri terlibat cekcok serta konflik. Banyak konflik tidak produktif dan tidak semestinya terjadi dalam keluarga mereka. Masing-masing tidak berusaha menundukkan egonya terhadap pasangan, dampaknya tetap sering tersulut konflik.

  • Kedua, sadar bahwa dalam hubungan mereka sering salah paham, namun tetap saja salah paham.

Setiap kali ada pembicaraan, tidak berujung kepada pengertian, namun justru menimbulkan kesalahpahaman. Akhirnya membuat mereka malas berbicara. Mereka tidak berusaha mengurai akar-akar kesalahpahaman tersebut, dampaknya tetap sering salah paham.

  • Ketiga, sadar bahwa dalam hubungan mereka tidak ada yang mau mengalah, namun tetap saja tidak mau mengalah.

Setiap muncul gejala konflik atau masalah, selalu berujung pertengkaran yang tidak mudah dilerai, karena tidak ada yang mau mengalah. Keduanya merasa heran, mengapa pasangannya tidak pernah mau mengalah. Keduanya tidak berusaha mengalah, justru menuntut pasangan untukmengalah.

  • Keempat, sadar bahwa dalam hubungan mereka selalu merasa benar, namun tetap saja selalu menyalahkan pasangan.

Suami dan istri selalu menganggap dirinyalah yang benar, dan pasangannya berada di pihak yang salah. Keduanya merasa heran, mengapa pasangannya tidak pernah merasa bersalah. Keduanya tidak berusaha introspeksi dan memperbaiki diri, dampaknya masing-masing selalu merasa paling benar.

  • Kelima, sadar bahwa dalam hubungan mereka kurang komunikasi yang melegakan hati, namun tetap saja tidak mau berkomunikasi.

Karena merasa sibuk, karena merasa lelah, akhirnya suami dan istri memilih saling diam. Tidak membangun komunikasi. Padahal mereka tahu, ini yang menyebabkan banyak masalah menumpuk setiap hari. Dampaknya, rumah tangga berjalan 'apa adanya', tanpa usaha memperbaiki pola komunikasi.

  • Keenam, sadar bahwa dirinya salah, namun tak mau mengaku salah dan memperbaiki diri.

Terkadang suami atau istri sadar telah melakukan kesalahan. Namun justru berusaha menutupi kesalahannya dan tak mau memperbaiki diri. Dampaknya, kesalahan terus menerus terjadi dan tak ada perbaikan yang dilakukan.

  • Ketujuh, sadar bahwa mereka kurang ilmu, namun tak mau belajar.

Suami dan istri sama-sama sadar kurang ilmu. Banyak hal yang mereka tidak tahu. Misalnya saja, tidak tahu tentang prinsip interaksi yang dituntunkan Nabi saw, tidak tahu prinsip-prinsip dalam pendidikan anak yang sesuai ajaran Islam, namun tak ada usaha belajar mencari ilmu yang benar.

Itu semua, yang disebut sebagai "gejala pembiaran". Sadar, namun dibiarkan. Sadar namun ditelantarkan. Sadar namun tidak ada perbaikan.

Waspadalah.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun