Mohon tunggu...
Cahyadi Takariawan
Cahyadi Takariawan Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis Buku, Konsultan Pernikahan dan Keluarga, Trainer

Penulis Buku Serial "Wonderful Family", Peraih Penghargaan "Kompasianer Favorit 2014"; Peraih Pin Emas Pegiat Ketahanan Keluarga 2019" dari Gubernur DIY Sri Sultan HB X, Konsultan Keluarga di Jogja Family Center" (JFC). Instagram @cahyadi_takariawan. Fanspage : https://www.facebook.com/cahyadi.takariawan/

Selanjutnya

Tutup

Love Artikel Utama

Jangan Putus Asa, Jodoh adalah Akumulasi Usaha

27 Mei 2022   16:19 Diperbarui: 31 Mei 2022   16:30 3078
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Dokumentasi Pribadi

Apakah memahami logika ketemu jodoh itu rumit? Coba pahami logika ketemu rezeki. Apakah rumit? Mari simak dua kisah berikut ini.

Cerita pertama, tentang Iwan.

Iwan setiap hari pergi ke masjid. Beribadah, shalat, dzikir, doa, i'tikaf, tilawah, istighfar, sepanjang hari. Iwan berpuasa Dawud, yaitu sehari berpuasa sehari tidak. 

Ia terus berdoa agar mendapatkan rezeki. Jarang sekali ia di rumah bersama anak dan istri. Ia fokus ibadah di masjid, setiap hari, setiap malam.

Iwan tidak memiliki pekerjaan yang membuatnya mendapat penghasilan. Ia khawatir terpedaya oleh dunia. Iwan meyakini, dunia tidak usah dicari. Dunia akan datang sendiri. Yang paling penting adalah mencari akhirat dengan terus menerus ibadah di masjid.

Keluarganya hidup dalam kesulitan. Tidak ada uang yang bisa digunakan untuk membeli makanan dan keperluan hidup lainnya. 

Iwan merasa heran, ia sudah rajin berdoa, mengapa rezeki tidak kunjung tiba? Ia sudah meminta kepada Allah --mengetuk pintu langit, mengapa tak juga mendapat kelapangan rezeki?

Cerita kedua, tentang Budi.

Setelah menikah, Budi mulai menekuni usaha. Ia berjualan makanan di pasar. Ia bekerja keras untuk melancarkan usahanya dengan berbagai strategi dan taktik. Tak lupa Budi berusaha membanyak relasi dan juga jaringan. Namun usaha pertama ini gagal. Bangkrut. Ia pun memulai usaha kedua.

Sekarang Budi berjualan pakaian. Sekarang ia tingkatkan pengetahuannya. Budi menjual pakaian secara online. Ia pun menekuni strategi marketing online. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun