Mohon tunggu...
Cahyadi Takariawan
Cahyadi Takariawan Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis Buku, Konsultan Pernikahan dan Keluarga, Trainer

Penulis Buku Serial "Wonderful Family", Peraih Penghargaan "Kompasianer Favorit 2014"; Peraih Pin Emas Pegiat Ketahanan Keluarga 2019" dari Gubernur DIY Sri Sultan HB X, Konsultan Keluarga di Jogja Family Center" (JFC). Instagram @cahyadi_takariawan. Fanspage : https://www.facebook.com/cahyadi.takariawan/

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Lima Tips Menghadapi Mertua Ala Jepang

5 Oktober 2021   10:30 Diperbarui: 5 Oktober 2021   10:34 2249
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://factsanddetails.com/

Dinamika hubungan menantu dengan mertua kadang lucu menggelikan, kadang romantis memabukkan, kadang jahat mengerikan. Ini bukan hanya kejadian di Indonesia, namun di semua bagian dunia. Di negara manapun yang ada menantu dan ada mertua, dinamika itu pasti dijumpai semuanya.

Saya tertarik dengan kisah Shujindakara --seorang ibu rumah tangga asal Indonesia, bersuamikan warga Jepang, tinggal di Tokyo dengan tiga anak. Di blog pribadinya (2016), ia menyatakan bahwa curhatan para menantu tentang mertua, bukan hanya marak di Indonesia, namun juga marak di Jepang.

"Coba tengok saja berbagai forum diskusi online, tidak cuma di Indonesia tapi di Jepang juga sama ramainya oleh curhatan para menantu", tulis Shujindakara.

Bagaimana jika hubungan menantu dengan ibu mertua sudah terlanjur tegang, bahkan sudah mulai muncul kebencian? Shujindakara memberikan lima jurus bijak. Namun ia juga menyisipkan 'lima jurus pamungkas ala Jepang' saat menghadapi konflik dengan mertua. Berikut 5 jurus pamungkas menghadapi mertua ala Jepang.

  • .

"Saya dan ibu mertua tidak cocok, titik!".

2

"Ibu mertua belum menerima kenyataan puteranya sudah memulai kehidupan keluarganya sendiri, maklumi saja".

3

"Omelan dan omongan yang menyakitkan? Biarkan masuk kuping kanan keluar kuping kiri. Alihkan pikiran pada hal yang menyenangkan".

"Ungkapkan dan bicarakan baik-baik hal yang mengganggu kita, tapi jika dikomunikasikan pun malah akan memperumit situasi, maka lupakan! Jangan ditumpuk di dalam hati, karena bisa menjadi pemicu stres".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun