Mohon tunggu...
Cahyadi Takariawan
Cahyadi Takariawan Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis Buku, Konsultan Pernikahan dan Keluarga, Trainer

Penulis Buku Serial "Wonderful Family", Peraih Penghargaan "Kompasianer Favorit 2014"; Peraih Pin Emas Pegiat Ketahanan Keluarga 2019" dari Gubernur DIY Sri Sultan HB X, Konsultan Keluarga di Jogja Family Center" (JFC). Instagram @cahyadi_takariawan. Fanspage : https://www.facebook.com/cahyadi.takariawan/

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Beragam Kejadian Tragis Menantu vs Mertua, Bikin Hati Teriris

10 September 2021   17:42 Diperbarui: 10 September 2021   18:05 5351
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://wehavekids.com/

Sudah menjadi rahasia umum bahwa terjadi banyak dinamika dalam hubungan antara menantu dengan mertua. Terlebih lagi antara menantu perempuan dengan ibu mertuanya. Perseteruan menantu perempuan dan ibu mertua terjadi di bagian dunia manapun.

Suciati & Nur Sofyan (2020) menyatakan, perempuan memang unik. Perasaan sering digunakan sebagai sarana mengambil keputusan, sehingga apapun yang didengarnya dan dilihatnya akan dirasakannya secara mendalam. Hal inilah yang menyebabkan jarang sekali terjadi konflik di antara mertua laki-laki atau menantu laki-laki.

Mertua sering dicitrakan secara negatif. Sebagian masyarakat Indonesia menyebut tanaman yang menjulur panjang sebagai "lidah mertua". Ini karena citra mertua perempuan lebih dianggap sebagai orang yang sangat cerewet. Hingga muncullah citraan bahwa berpisah rumah dari mertua setelah menikah akan lebih baik (Suciati & Nur Sofyan, 2020).  

Penelitian yang dilakukan oleh Febrian Saputra dan tim (2014) telah membuktikan adanya perbedaan kepuasan pernikahan antara pasangan suami isteri (pasutri) yang tinggal bersama orang tua/mertua dengan pasutri yang tinggal terpisah dari orang tua/mertua. Febrian Saputra dan tim menyarankan pasutri untuk tinggal terpisah dari orang tua/mertua agar mendapat kepuasan pernikahan.

Ada berbagai persoalan menjadi sebab tidak harmonisnya hubungan mertua menantu, antara lain perbedaan nilai dan sikap, terlalu menuntut, terlalu mencampuri urusan rumah tangga anak serta kurangnya kematangan pada pihak-pihak keluarga yang baru.  Adapun hal utama yang paling sering menimbulkan perdebatan pendapat bahkan pertengkaran antara menantu dan ibu mertua lebih bersumber pada komunikasi yang tidak berjalan dengan baik (Febrian Saputra dan tim, 2014)   

Biasanya salah satu pihak memendam ketidakcocokan mengenai sikap, kelakuan, atau hal apapun dan baru dilampiaskan setelah lama menggunung. Belum lagi kecenderungan perempuan untuk mengungkit-ungkit masalah lama, sehingga komunikasi antara dua pihak bagaikan benang kusut (Suciati & Nur Sofyan, 2020).

Berbagai Kisah Tragis yang Membuat Hati Teriris

Berbagai dinamika hubungan antara menantu dengan mertua, sebagian besarnya menjadi sebuah kewajaran. Karena konflik adalah konsekuensi dari adanya interaksi dan komunikasi antara satu orang dengan orang lainnya. Maka memahami persoalan dan konflik yang berkembang di antara menantu dengan mertua, pada umumnya --adalah wajar dan normal.

Namun, ada beberapa kasus khusus, yang tidak umum, tidak wajar dan tidak normal. Muncul berbagai kejadian tragis yang membuat hati teriris. Kebencian dan permusuhan terbangun dengan sangat kuat antara menantu dengan mertua, hingga memunculkan perang yang sangat mengerikan. Hingga saling melukai dan saling membunuh.

Sebagian lagi, menantu dan mertua yang tidak mengerti batas. Tidak mampu menjaga etika pergaulan. Sehingga memunculkan perbuatan tidak patut dan tidak senonoh, yang sama sekali tidak bermartabat dan tidak beradab. Sangat jauh dari etika agama dan kepatutan umum.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun