Mohon tunggu...
Cahyadi Takariawan
Cahyadi Takariawan Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis Buku, Konsultan Pernikahan dan Keluarga, Trainer

Penulis Buku Serial "Wonderful Family", Peraih Penghargaan "Kompasianer Favorit 2014"; Peraih Pin Emas Pegiat Ketahanan Keluarga 2019" dari Gubernur DIY Sri Sultan HB X, Konsultan Keluarga di Jogja Family Center" (JFC). Instagram @cahyadi_takariawan. Fanspage : https://www.facebook.com/cahyadi.takariawan/

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pesan Ayah Mertua kepada Menantu Lelakinya

2 September 2021   05:28 Diperbarui: 2 September 2021   05:32 9117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menantuku, pada hari ini aku menikahkan dirimu dengan putri tercintaku. Mulai hari ini pula, tanggung jawab untuk menafkahi, melindungi dan membela putriku, ada pada dirimu.

Engkau harus tahu, menantuku, bahwa aku akan selalu mencintai dan menyayangi putriku, seumur hidupku. Kendati ia telah menjadi istrimu, selamanya ia tetap anak perempuan tercintaku.

Maka pada hari ini, aku ingin menyampaikan beberapa pesan kepadamu. Termasuk pesan dari ibu putriku.

Kami --aku dan ibunya--- telah menerima dirimu sebagai menantu kami. Sebagai belahan jiwa dan kekasih hati putri kami. Sebagai anggota dari keluarga besar kami.

Ketahuilah, wahai menantuku, selama putriku hidup bersama kami, bahkan sejak masih dalam kandungan, kami telah mencintainya. Kami telah menjaga, melindungi dan menghargainya.

dokumen pribadi
dokumen pribadi

Setelah ia lahir hingga dewasa, kami selalu mendampinginya, kami mendidiknya, kami menjaganya, kami selalu menyayanginya dengan sepenuh jiwa.

Seumur hidup, kami tidak pernah menyakitinya. Kami tidak pernah melukainya. Kami tidak pernah menyusahkannya. Kami tidak pernah menelantarkannya.

Kami asuh ia dengan segenap jiwa raga. Kami rawat dengan sepenuh tanggung jawab dan sepenuh doa. Kami lindungi dari berbagai hal yang bisa mendatangkan mudharat baginya. Kami jaga dirinya dengan sepenuh cinta.

Maka kami tidak rela siapapun menyakiti dirinya. Kami tidak rela siapapun melukainya. Kami tidak rela siapapun membuatnya sengsara --termasuk kamu, wahai menantuku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun