"Behind every successful man is a proud wife, and a surprised mother-in-law"Â --Hubert H. Humphrey
Interaksi satu orang dengan orang lainnya, sangat mudah memunculkan gesekan atau friksi. Maka muncullah kekecewaan satu orang kepada orang lain, dalam berbagai wujudnya.Hal ini berlaku secara umum, dalam semua jenis interaksi.
Antara suami dan istri, bisa muncul kekecewaan. Antara orangtua dengan anak, bisa muncul saling kecewa. Demikian pula antara menantu dan mertua, berpeluang muncul kekecewaan timbal balik.
Yang menjadi persoalan adalah bagaimana mereka mengekspresikan kekecewaan tersebut? Ada yang mengekspresikan kecewa dengan cara diam dan menarik diri. Ada yang mengekspresikan kecewa dengan membenci dan memusuhi. Ada pula yang melakukan tindakan kekerasan sebagai pelampiasan kekecewaan.
Untuk itu, para mertua harus pandai mengelola kekecewaan yang bisa muncul terhadap menantu. Jangan biarkan kekecewaan menjadi sumbu penyulut konflik yang lebih seru di antara mereka.
Sisi yang Menyulut Kekecewaan
Dalam hubungan mertua dan menantu ada sangat banyak hal yang bisa menyulut kekecewaan. Dari sisi mertua, kekecewaan bisa disulut dari sisi berikut ini.
- Kecewa karena menantu tidak sesuai ekspektasi
Misalnya, ada mertua yang berharap memiliki menantu aparatur sipil negara (ASN), namun ternyata memiliki menantu yang bekerja serabutan. Sang menantu tidak memiliki pekerjaan tetap. Sejak awal, sudah muncul kekecewaan terhadap menantu yang tidak sesuai ekspektasi. Kecewa seperti ini tidak cukup mudah diobati.
"The mother-in-law came round last week. It was absolutely pouring down. So I opened the door, and I saw her there and I said, 'Mother, don't just stand there in the rain. Go home'" --Les Dawson.
- Kecewa karena perbuatan menantu
Ada sikap dan perbuatan menantu yang dinilai kurang ajar oleh mertua. Pernah ada kejadian, seorang menantu membuangi barang-barang kesayangan milik mertua. Saat membersihkan rumah, ia buangi semua barang yang dianggap sudah tidak berguna. Sang menantu tidak tahu, bahwa itu adalah barang berharga.