Sudah banyak studi dan pembahasan ahli terkait dinamika hubungan menantu dan mertua. Berbagai studi itu dikuatkan pula dengan realitas banyaknya benturan dan konflik antara menantu dan mertua.
Misalnya studi yang dilakukan oleh J. Ayu Kinanti & Fabiola Hendrati dari Fakultas Psikologi Universitas Merdeka Malang (2013). Hasil studi Kinanti dan Hendrati  menyatakan, 60% menantu perempuan mengalami ketegangan hubungan dengan ibu mertua akibat kurangnya komunikasi.
Sementara itu sebuah studi untuk masyarakat Inggris menunjukkan, 40 % menantu perempuan mengalami konflik dengan ibu mertua[i]. Konflik tersebut banyak bermula dari kecemburuan kedua belah pihak[ii]. Harapan mertua terhadap menantu yang tidak menjadi kenyataan juga potensial menjadi sumber konflik[iii].
Salah satu upaya menghilangkan ketegangan hubungan tersebut adalah dengan menjaga adab dalam pergaulan sehari-hari. Pada postingan sebelumnya telah kita bahas adab mertua dalam kaitan dengan penerimaan terhadap menantu. Simak kembali di sini.
Berikutnya kita bahas adab mertua yang kedua, yaitu adab dalam sisi interaksi atau mu'amalah antara mertua dan menantu.
Adab Mertua dalam Interaksi dengan Menantu
Sangat penting bagi mertua untuk berusaha melakukan interaksi yang baik dan menyenangkan dengan menantu. Beberapa bentuk adab dalam interaksi dengan menantu antara lain:
- Interaksi dengan baik
Islam hadir untuk memberikan arahan kepada manusia agar mencapai kehidupan yang baik di dunia maupun akhirat. Bukan hanya mengatur tentang hubungan sesama manusia, bahkan hubungan dengan binatang.
Nabi saw menceritakan tentang seorang perempuan yang mengurung kucing tanpa diberi makan. Perbuatan zalim terhadap kucing saja mendapat ancaman siksa neraka, apalagi jika zalim kepada manusia.
Nabi saw bersabda, "Seorang wanita disiksa Allah pada hari kiamat lantaran dia mengurung seekor kucing sehingga kucing itu mati. Karena itu Allah memasukkannya ke neraka. Kucing itu dikurungnya tanpa diberi makan dan minum dan tidak pula dilepaskannya supaya ia dapat menangkap serangga-serangga bumi" (HR. Muslim)