Manusia selalu menghendaki kehidupan yang damai, sejahtera dan membahagiakan. Misalnya, rumah yang kokoh kuat antigempa, bisnis yang stabil, kondisi ekonomi yang terus membaik, posisi yang terus meningkat, dan lain sebagainya. Namun setinggi apapun harapan yang dibangun manusia, harus disertai pula dengan kekhawatiran ----bahwa kondisi yang dihadapi tidaklah selalu sesuai harapan.
Terlalu besar harapan akan membuat mudah kecewa. Terlalu besar kekhawatiran membuat mudah gelisah. Keseimbangan antara harapan dan kekhawatiran akan membuat hidup kita selalu waspada.
Pelajaran 7 : Tentang Desain Allah dan Desain Manusia
"Manusia wajib merencanakan berbagai hal untuk kebaikan kehidupannya, namun desain Allah yang pasti akan terlaksana".
Merencanakan adalah kewajiban manusia. Kita mendesai kehidupan, mendesain pemerintahan, mendesain kenegaraan, mendesain kemakmuran, mendesain kesejahteraan, mendesain kesehatan, pendidikan, dan kebudayaan. Sehebat apapun. Secanggih apapun, seteliti apapun desain manusia, yang akan terlaksana adalah desain dari Allah Ta'ala.
Manusia membuat bangunan tahan gempa, tahan tsunami, tahan badai. Mendesain dan melatih masyarakat agar sadar bencana. Mendesain jalur evakuasi dan peralatan penyelamatan. Mendesain imunitas manusia, mendesain sistem kekebalan tubuh, dan lain sebagainya. Namun "desain" Allah pasti akan berlaku untuk  makhlukNya".
Pelajaran 8 : Tentang Kesiagaan dan Kelalaian
"Manusia mudah lengah dan lalai, maka harus selalu siaga".
Manusia adalah makhluk yang mudah lengah dan lalai. Lalai bahwa hidup di dunia ini sebentar saja. Lalai bahwa kematian mengintai dimana-mana. Lalai amal ibadahnya belum seberapa. Lalai belum sempat menyatakan taubat. Lalai masih terlalu banyak maksiat. Lalai belum menjadi hamba yang taat.
Setiap musibah selalu mengingatkan manusia, tentang kelalaian, dan mengajak manusia agar selalu siaga dan waspada. Namun, mengapa harus menunggu diingatkan oleh bencana? Ambil segera kesiagaan kita.
Yogyakarta, 18 Maret 2020