Tidak ada manusia yang bisa melindungimu dari virus corona. Tidak ada alat yang bisa menjagamu dari paparan virus corona. Tidak ada lembaga yang bisa memastikan keselamatanmu dari terserang virus corona. Tidak ada. Semua manusia lemah dan penuh kekurangan, maka sistem dan alat yang diciptakan manusia pun lemah dan penuh kekurangan. Sekuat dan secerdas apapun manusia, mereka semua adalah mahkhluk lemah. Sehebat dan secanggih apapun alat dan teknologi, mereka semua adalah ciptaan makhluk yang lemah.
Kamu harus cemas dan khawatir jika kamu bergantung kepada manusia, jika kamu bergantung kepada alat-alat dan teknologi ciptaan manusia. Karena mereka semua tak bisa melindungimu.
Mereka semua tak mampu menjamin keselamatanmu. Kamu tidak akan khawatir jika kamu berlindung kepada Dzat Yang Mahakuat, yang tak mungkin dikalahkan oleh apapun dan siapapun. Kamu tidak akan takut jika kamu bersandar kepada Dzat Yang Mahahebat, yang tak satupun pihak bisa melemahkanNya.
Maka tawakallah hanya kepada Allah. Berlindunglah hanya kepada Allah. Berharaplah keselamatan hanya kepada Allah. Dialah Dzat Yang Mahakuat, Dzat Yang Mahasempurna, yang bisa melindungimu, menyelamatkanmu, memberikan jaminan kepadamu. Dialah Dzat Yang tak pernah mengingkari janjiNya.
Mari kita simak kembali untaian mutiara nasihat dari Imam Ibnul Qayyim al-Jauziyyah berikut ini. "Tawakal adalah sebab yang paling utama", ungkap beliau, "yang bisa mempertahankan seorang hamba ketika ia tak memiliki kekuatan dari serangan makhluk Allah lainnya yang menindas serta memusuhinya". Serangan makhluk Allah ini bisa berupa apapun. Bisa serangan dari manusia, serangan dari binatang, serangan dari setan atau jin, termasuk serangan penyakit, virus dan berbagai wabah lainnya. Tawakal adalah sebab yang paling utama, yang membuat manusia bisa terlindungi bahkan bisa mengalahkan serangan "musuh" berwujud apapun.
"Tawakal adalah sarana yang paling ampuh untuk menghadapi keadaan seperti itu", lanjut Ibnul Qayyim, "Karena telah menjadikan Allah sebagai pelindung atau yang memberinya kecukupan". Inilah hakikat keterlindungan dan keterjagaan yang sesungguhnya, yaitu ketika manusia menyerahkan semua urusannya hanya kepada Allah. Kita semua akan merasa aman dan tenang, apabila selalu bertawakal kepada Allah. "Maka barang siapa yang menjadikan Allah pelindungnya serta yang memberinya kecukupan", lanjut Ibnul Qayyim, "Musuhnya tak akan bisa mendatangkan bahaya padanya." (Lihat Bada-i'u Al-Fawa'id II/268).
Sesungguhnya Nabi Saw telah bersabda:
Dari Ibnu Abbas Ra, ia berkata: "Hasbunallah wani'mal wakil, suatu kalimat yang dibaca oleh Nabi Ibrahim alaihissalam ketika dilempar ke dalam api yang membara, dan juga telah dibaca oleh Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam ketika diprovokasi oleh orang-orang kafir, supaya takut kepada mereka; 'Sesungguhnya manusia telah mengumpulkan segala kekuatannya untuk menghancurkan kalian, maka takutlah kamu dan janganlah melawan'. Namun orang-orang beriman bertambah imannya dan membaca 'Hasbunallah wa ni'mal Wakil', cukuplah Allah menjadi penolong kami, dan cukuplah Allah sebagai tempat kami bertawakal." Diriwayatkan oleh Imam Al-Bukhari.Â
Ibnu Abbas Ra menjelaskan  "Kata-kata terakhir yang diucapkan oleh Nabi Ibrahim ketika ia dilemparkan ke tengah bara api adalah: "Hasbunallah wa ni'mal wakil, ni'mal maula wa ni'man nashir. Cukuplah Allah menjadi penolong kami dan Allah sebaik-baik pelindung". Riwayat Al-Bukhari.Â
Usaha manusiawi wajib kita lakukan untuk menghindari, mencegah dan melawan virus corona. Namun di atas segalanya, kita berserah diri, berlindung, meminta pertolongan, hanya kepada Allah semata. Hasbunallah wa ni'mal wakil, ni'mal maula wa ni'man nashir.
Â
Stasiun Gambir, 14 Maret 2020