Saat melalui jalan yang sangat padat, maka si embak GPS akan memberikan informasi tentang apa yang ada di depan. Misalnya, kalimat petunjuk seperti ini;
"Di depan ada pelambatan".
"Terjadi pelambatan 5 menit, karena ada kemacetan di depan".
GPS tidak pernah peduli dengan apa yang ada di belakang, karena kendaraan kita melaju ke depan. Maka apapun yang ada di belakang, tidak dipedulikan dan tidak penting sama sekali. Kita tidak pernah mendapatkan informasi dari GPS tentang apa=apa yang ada di belakang kita, misalnya;
"Ada kemacetan total 5 km di belakang anda".
Demikian pula hendaknya kita melewati dan menjalani hidup berumah tangga. Jangan berorientasi ke belakang, namun harus selalu berorientasi ke depan. Mungkin saja suami dan istri memiliki masa lalu yang buruk. Mungkin saja kehidupan keluarga pernah melewati hal-hal buruk di masa terdahulu. Hendaknya segala yang buruk di masa lalu segera dikubur dengan taubat, dan diganti dengan segala yang baik dan positif.
Semestinya suami dan istri selalu melihat ke depan, merancang masa depan keluarga yang lebih baik, dengan mengambil pelajaran dari kesalahan di masa lalu. Jika rumah tangga dibelenggu oleh hal-hal buruk yang pernah terjadi di masa terdahulu, mereka tidak akan menjumpai ketenangan dan kebahagiaan.
Memberikan Alternatif
GPS juga senang memberikan alternatif. Ketika GPS menemukan alternatif jalan yang lebih cepat untuk sampai tujuan, akan ada informasi dari si embak GPS;
"Kami menemukan route yang lebih cepat. Jika anda tetap ingin mengikuti route yang sekarang, tekan opsi lain kali".
Dalam kehidupan berumah tangga, hendaknya kita tidak bersifat kaku dalam interaksi dan komunikasi. Hendaknya kita berpikir alternatif, ada opsi A, opsi B, opsi C dan lain sebagainya.Â