Mohon tunggu...
Cahyadi Takariawan
Cahyadi Takariawan Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis Buku, Konsultan Pernikahan dan Keluarga, Trainer

Penulis Buku Serial "Wonderful Family", Peraih Penghargaan "Kompasianer Favorit 2014"; Peraih Pin Emas Pegiat Ketahanan Keluarga 2019" dari Gubernur DIY Sri Sultan HB X, Konsultan Keluarga di Jogja Family Center" (JFC). Instagram @cahyadi_takariawan. Fanspage : https://www.facebook.com/cahyadi.takariawan/

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

8 Pedoman Pendidikan Anak di Era Digital

29 Agustus 2018   05:06 Diperbarui: 30 Agustus 2018   12:14 8961
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: www.sehatfresh.com

Islam mengajarkan sejumlah tuntunan saat menyambut kelahiran bayi, itu semua adalah bagian utuh dari cara menanamkan nilai tauhid, nilai kebenaran, nilai kebaikan kepada anak sejak dini. Bahkan sejak mereka belum ada.

Seiring pertambahan usia, anak harus mendapatkan penanaman nilai yang lebih lengkap dan lebih sempurna, sebagaimana telah dicontohkan oleh Luqman Al-hakim dalam Alquran. 

Luqman sebagai ayah telah menanamkan keyakinan tauhid ke dalam jiwa anaknya, menanamkan keyakinan akan pengawasan Allah, sekaligus menanamkan nilai-nilai kebaikan yang akan menjadi pedoman bagi sang anak untuk menjalani kehidupan hingga akhir hayatnya. Jika anak memiliki pondasi nilai yang benar dan kuat, akan menjadi modal terbesar dalam menghadapi seluruh bentuk tantangan pada berbagai keadaan dan beragam zaman.

Mentoring dan Monitoring
Anak-anak memerlukan mentoring tentang berbagai macam hal dalam kehidupannya. Misalnya tentang teknologi, anak harus mendapatkan edukasi tentang penggunaan internet dan gadget secara positif. Ada tutorial atau mentoring tentang cara pemanfaatan internet, mentoring tentang rambu-rambu boleh serta tidak boleh, sehingga anak sejak awal sudah mengerti batasan. 

Kadang orang tua sekedar memberikan segala sesuatu yang diinginkan anak tanpa mentoring. Misalnya membelikan HP, gadget, tablet, laptop, sarana game online dan akses internet tanpa batas kepada anak, namun tidak diawali dengan mentoring tentang cara pemanfaatannya secara positif. Dampaknya anak berpesta pora dengan semua fasilitas yang diberikan orang tua tersebut tanpa mengetahui batasan yang semestinya mengikat dirinya.

Selain mentoring untuk memberikan pengajaran, juga diperlukan monitoring. Hendaknya orang tua berusaha memonitor anak dalam penggunaan teknologi, jangan sampai kecanduan atau menggunakan untuk hal yang tidak sejalan dengan kebaikan. Orang tua perlu memonitor sahabat-sahabat dekat anak baik yang offline maupun online. 

Orang tua perlu memonitor lingkungan permainan, lingkungan pergaulan anak, sehingga menjadi tahu apakah anak berada dalam koridor kebenaran dan kebaikan, ataukah sudah menyimpang dan bahkan terjerumus ke dalam kejahatan. Sangat berbahaya jika anak lepas kontrol, tanpa monitoring dari orang tua.

Terapkan Aturan Screen Time dan Family Time
Ini menyangkut aturan di dalam rumah, hari apa dan jam berapa, atau berapa jam maksimal penggunaan gadget bagi anak-anak. Bukan hanya untuk anak-anak balita atau anak kecil, namun aturan ini juga berlaku untuk orang tua dan seluruh anggota keluarga. 

Harus ada "family time", di mana pada waktu tersebut seluruh perangkat harus diletakkan dan dijauhkan dari keluarga. Mereka berinteraksi dan berkomunikasi, atau berkegiatan secara bersama-sama, tanpa gangguan teknologi. Inilah hakikat "screen time" atau diet teknologi, bahwa ada pembatasan pemakaian secara ketat sehingga keluarga tidak terjajah oleh teknologi.

Sangat sering dijumpai, satu keluarga yang berkumpul di rumah atau bepergian bersama-sama dalam rombongan, namun tidak ada interaksi di antara mereka. 

Semua asyik dengan gadget, semua asyik dengan dunia masing-masing, tanpa peduli lingkungan sekitar. Kondisi ini, walaupun satu keluarga sedang berada di tempat yang sama, tidak bisa disebut sebagai "family time". Itulah "screen time" yang harus dibatasi, dan dibuat kesepakatan bersama dalam keluarga. Kehangatan kasih sayang dalm keluarga tidak boleh tergantikan oleh kehangatan interaksi dengan teknologi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun