Mohon tunggu...
Cahyadi Takariawan
Cahyadi Takariawan Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis Buku, Konsultan Pernikahan dan Keluarga, Trainer

Penulis Buku Serial "Wonderful Family", Peraih Penghargaan "Kompasianer Favorit 2014"; Peraih Pin Emas Pegiat Ketahanan Keluarga 2019" dari Gubernur DIY Sri Sultan HB X, Konsultan Keluarga di Jogja Family Center" (JFC). Instagram @cahyadi_takariawan. Fanspage : https://www.facebook.com/cahyadi.takariawan/

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Malam Pertama Pengantin Sesuai Sunnah Nabi, Seperti Apa?

28 Juli 2018   16:24 Diperbarui: 30 September 2020   18:33 36070
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber foto: muzmatch.com

Keenam, melakukan hubungan seksual

Hubungan seksual antara suami dan istri tidak mesti dilakukan pada saat pertemuan pertama tersebut, bisa dilakukan pada waktu-waktu setelahnya kapan saja yang memungkinkan. 

Pada prinsipnya, hubungan suami istri dilakukan ketika sudah ada kesiapan penuh dari kedua belah pihak. Apabila istri masih ada perasaan takut, cemas, dan khawatir, karena belum terbangun suasana yang enak di antara keduanya, sebaiknya hubungan suami istri ditunda sampai ada suasana yang kondusif.

Apabila suasana mental kedua belah telah siap, keduanya bisa meningkatkan kedekatan secara lebih intim, disertai dengan cumbu rayu sebagai sebuah pengantar untuk melakukan hubungan suami istri. 

Itulah fasilitas yang Allah berikan kepada suami dan istri bahwa mereka berdua bisa saling menikmati keindahan-keindahan ciptaan Allah dari diri pasangannya. Allah Swt. telah berfirman,

"Istri-istri kalian itu seperti sawah ladang kalian maka datangilah ladang kalian itu dari arah mana pun yang kalian suka" (Al-Baqarah: 223).

Ayat ini menunjukkan kebebasan dalam bersenang-senang antara suami dan istri sehingga mereka berdua bisa mengekspresikan kegembiraan secara optimal. Islam menghendaki hubungan suami istri adalah bagian yang utuh dari ibadah, sehingga diperlukan sejumlah etika di dalam menunaikannya. Di antaranya adalah dengan doa yang dibaca oleh suami dan istri sebelum mereka melakukan hubungan.

Apabila hendak melakukan hubungan suami istri, hendaklah membaca doa berikut. Dari Ibnu 'Abbas radhiyallahu 'anhuma, ia berkata bahwa Rasulullah Saw bersabda,

"Jika salah seorang dari kalian (yaitu suami) ingin berhubungan intim dengan istrinya, lalu ia membaca do'a: Bismillah. Allahumma jannibnasy syaithana wa jannibisy syaithana ma razaqtana. Dengan (menyebut) nama Allah, ya Allah jauhkanlah kami dari (gangguan) setan dan jauhkanlah setan dari rezki yang Engkau anugerahkan kepada kami", kemudian jika Allah menakdirkan (lahirnya) anak dari hubungan intim tersebut, maka setan tidak akan bisa mencelakakan anak tersebut selamanya". Hadits Riwayat Bukhari no. 141, 3271, 3283, 5165, Muslim no. 1434, Abu Dawud no. 2161, at-Tirmidzi no. 1092, ad-Darimi II/145, Ibnu Majah no. 1919, an-Nasa-i dalam 'Isyratun Nisaa' no. 144, 145, Ahmad I/216, 217, 220, 243, 283, 286.

Demikianlah enam sunnah yang dilakukan pengantin pada malam pertama. Selamat bersenang-senangmenikmati keindahan malam pengantin yang halal dan penuh pahala serta keberkahan.

Bahan Bacaan

  • Cahyadi Takariawan, Wonderful Marriage, Era Adicitra Intermedia, Solo, 2017
  • Syaikh Nashiruddin Al Albani, Bagaimana Anda Menikah? Gema Insani Press, Jakarta, 1998

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun