Mohon tunggu...
Cahyadi Takariawan
Cahyadi Takariawan Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis Buku, Konsultan Pernikahan dan Keluarga, Trainer

Penulis Buku Serial "Wonderful Family", Peraih Penghargaan "Kompasianer Favorit 2014"; Peraih Pin Emas Pegiat Ketahanan Keluarga 2019" dari Gubernur DIY Sri Sultan HB X, Konsultan Keluarga di Jogja Family Center" (JFC). Instagram @cahyadi_takariawan. Fanspage : https://www.facebook.com/cahyadi.takariawan/

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Tetap Tenang Walau Jodoh Tak Kunjung Datang

25 Juli 2018   23:42 Diperbarui: 26 Juli 2018   12:51 4902
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: crosswalk.com

Usia lelaki salih ini sudah di atas 30 tahun. Ia masih lajang, dengan pekerjaan sebagai cleaning service di sebuah perusahaan. Saat pertama kali bertemu dan berkenalan, spontan saya bertanya, "Sudah berapa anaknya?" Pertanyaan seperti ini, untuk masyarakat Indonesia, sepertinya umum dan wajar saja. 

Kita sering bertanya tentang kabar keluarga, sebagai bagian dari perkenalan dan persahabatan. Bahkan, pertanyaan tersebut meluncur begitu saja dari mulut saya. Spontan, tanpa dipikir, karena sudah menjadi kebiasaan dalam setiap perkenalan.

Saya kaget, saat lelaki tersebut menampakkan raut wajah yang kurang berkenan dengan pertanyaan itu. Tampak dari perubahan rona wajahnya, yang semula ceria, menjadi tampak berduka.

"Saya belum menikah, Pak Cah", jawabnya lirih.

"Saya doakan, tahun ini kamu ketemu jodoh terbaik untuk dunia dan akhirat kamu, dan kamu menikah dengannya", jawab saya.

"Aamiin, terima kasih doanya Pak Cah. Selama ini saya sudah beberapa kali melamar akhwat, tapi selalu gagal, karena lamaran saya ditolak", ungkapnya.

Saya menjadi lebih paham tentang perubahan raut wajah atas pertanyaan saya tersebut. Rupanya ia sedih karena beberapa kali melamar akhwat namun ditolak. Ia berpikir, apakah karena dirinya lelaki miskin, yang kerjanya hanya menjadi buruh tukang kebersihan, sehingga tidak ada akhwat yang mau menikah dengan dirinya. Ada perasaan minder dan rendah diri, setelah beberapa kali ditolak akhwat.

"Insyaallah, kamu akan mendapatkan jodoh yang lebih baik dari mereka semua. Kamu tidak perlu marah dan kecewa dengan siapapun, karena jodoh itu sudah ada alamatnya masing-masing. Allah sudah menentukan jodohmu, namun tidak memberitahukan kepada kamu. Jadi yakinlah Allah akan berikan jodoh terbaik untukmu. Tugasmu hanya memantaskan diri agar Allah berikan jodoh terbaik untukmu", tambah saya.

Selalu Yakin dan Optimis

m2gifts.com
m2gifts.com

Ketika usia sudah memasuki 30 tahun, namun belum ada jodoh yang datang, sering muncul kegelisahan pada lelaki dan ---terlebih lagi--- pada perempuan lajang. Pertanyaan keluarga dan masyarakat sekitar kerap menjadi tekanan tersendiri. 

Pada beberapa kalangan jomblo, bahkan mereka merasa tengah dibully saat ada yang bertanya tentang pernikahan. Padahal sebenarnya pertanyaan itu termasuk 'standar basa-basi' masyarakat Indonesia, seperti yang saya lakukan. Tidak ada maksud membully sama sekali saat saya bertanya kepada siapapun, "Sudah menikah?" Atau, "Sudah berkeluarga?" Atau, "Sudah berapa anaknya?" Itu semua adalah pertanyaan wajar dalam perkenalan di Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun