Mohon tunggu...
Cahyadi Takariawan
Cahyadi Takariawan Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis Buku, Konsultan Pernikahan dan Keluarga, Trainer

Penulis Buku Serial "Wonderful Family", Peraih Penghargaan "Kompasianer Favorit 2014"; Peraih Pin Emas Pegiat Ketahanan Keluarga 2019" dari Gubernur DIY Sri Sultan HB X, Konsultan Keluarga di Jogja Family Center" (JFC). Instagram @cahyadi_takariawan. Fanspage : https://www.facebook.com/cahyadi.takariawan/

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Komitmen Cinta Tanpa Batas Masa

6 Agustus 2017   23:57 Diperbarui: 7 Agustus 2017   08:26 6727
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dokumentasi pribadi

Kemesraan suami dan istri sesungguhnya tidak berbatas masa. Sepanjang kehidupan manusia, kita bisa menikmati indahnya cinta, hingga akhir usia di dunia, bahkan hingga bertemu kelak di surga. Yang membedakan adalah ekspresi kemesraan di sepanjang rentang usia. Anak-anak muda mengekspresikan kemesraan dengan cara yang sesuai kemudaanya. Orang-orang tua mengekspresikan kemesraan dengan cara yang sesuai dengan ketuaannya. Kemesraan tidak berakhir dan tidak berujung, yang terjadi hanyalah perbedaan bentuk dan ekspresinya.

Pada pasangan pengantin baru, mesra itu artinya selalu bersama dalam semua kegiatan mereka. Suasana dimabuk cinta, romantic love yang sedemikian indah dan mempesona. Canda tawa cerita tiada habis-habisnya. Kegembiraan dan keceriaan yang tiada hentinya, mewarnai kehidupan mereka. Namun ini terbatas waktu. Sebuah studi psikologi menyatakan, masa romantic love kisaran waktunya adalah tiga hingga lima tahun saja. Setelah itu akan bergeser ke tahap-tahap berikutnya yang lebih nyata dalam hidup berumah tangga.

Pada pasangan yang telah menyelesaikan bulan madu atau romantic love, kemesraan tetap bisa dipertahankan dengan bentuk dan corak yang berbeda. Mesra itu artinya selalu berkomunikasi, selalu memiliki waktu untuk berdua, selalu bersedia menemani, selalu senang untuk menghabiskan waktu berkesan bersama pasangan, selalu ringan memberikan bantuan, selalu ingin tampil menyenangkan. Mesra itu artinya selalu merawat perasaan pasangan agar tidak tersakiti, agar tidak terlukai, agar tidak terzalimi. Mesra itu artinya menunaikan kewajiban, melaksanakan peran, dan menunjukkan tanggung jawab dalam kehidupan.

Pada pasangan yang sudah tua usia, mesra itu artinya selalu bersedia merawat pasangan. Situasi orang tua sering identik dengan sakit, obat dan rumah sakit. Jika pasangan tengah mengalami sakit, suami atau istri tidak bosan untuk menemani dan membersamai. Mengantar pasangan periksa ke dokter, membawa pasangan ke klinik atau rumah sakit, menjaga pasangan di saat dirinya berbaring lemah. Tentu ada anak-anak dan cucu yang siap melakukan itu semua, namun wujud kemesraan terhadap pasangan adalah dengan selalu merawatnya. Kesabaran membersamai pasangan di kala sakit, adalah wujud nyata kemesraan hingga usia tua.

Mungkin sudah tidak banyak canda tawa dan cerita pada pasangan usia tua, tapi bukan berarti mereka tidak mesra. Mereka tetap menunjukkan sikap kemesraan walau dalam diam yang mencekam. Tidak ada lagi kata-kata harus diucapkan. Semua cerita sudah tersampaikan bahkan sudah dihafalkan. Semua kalimat sudah terungkapkan kepada pasangan. Rasanya tidak ada lagi kata dan kalimat yang belum diucapkan, maka kini saatnya mereka menikmati diam. Walau hanya duduk berdua menikmati suasana, tanpa cerita, tanpa kata-kata, tapi pasangan orang tua mampu menangkap kemesraan tiada terkira.

Pada rambut yang sudah memutih, pada kulit yang sudah berkeriput, pada gigi yang sudah banyak tanggal, pada tubuh yang sudah lemah, pada wajah yang tak lagi elok dan tampan, pada pendengaran yang sudah tak lagi tajam, namun hati mereka bertautan dengan sangat kuat tak terpisahkan. Inilah kemesraan yang sangat mengesankan, real love dan everlasting love, pada pasangan usia tua, menjadi bukti nyata bahwa kemesraan tidak mengenal batas masa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun