Mohon tunggu...
Cahyadi Takariawan
Cahyadi Takariawan Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis Buku, Konsultan Pernikahan dan Keluarga, Trainer

Penulis Buku Serial "Wonderful Family", Peraih Penghargaan "Kompasianer Favorit 2014"; Peraih Pin Emas Pegiat Ketahanan Keluarga 2019" dari Gubernur DIY Sri Sultan HB X, Konsultan Keluarga di Jogja Family Center" (JFC). Instagram @cahyadi_takariawan. Fanspage : https://www.facebook.com/cahyadi.takariawan/

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Komitmen Cinta Tanpa Batas Masa

6 Agustus 2017   23:57 Diperbarui: 7 Agustus 2017   08:26 6727
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dokumentasi pribadi

"Ujian bagi seorang istri adalah ketika suami tidak memiliki apa-apa. Ujian bagi seorang suami adalah ketika dirinya memiliki semuanya". 

Anonim.

Agar pernikahan selalu bahagia sepanjang waktu, Anda harus memiliki cara untuk mampu mencintai pasangan Anda tanpa henti. Mencintai pasangan Anda dalam setiap fase perjalanan kehidupan berumah tangga, baik pada saat sedang menghadapi situasi senang maupun di saat susah. Baik pada waktu lapang, maupun di waktu menghadapi kesempitan hidup. Saat tengah mencapai kejayaan, maupun ketika tengah terpuruk.

Untuk bisa menjaga rasa cinta kepada pasangan di sepanjang rentang kehidupan berumah tangga, pahami dan lakukan sepuluh prinsip berikut ini.

  • Memberi tanpa berharap kembali
  • Melayani tanpa berat hati
  • Berkomunikasi tanpa menyakiti
  • Mendengarkan tanpa menyela pembicaraan
  • Mendoakan tanpa persyaratan
  • Memaafkan tanpa mengungkit kesalahan
  • Menjaga tanpa diminta
  • Percaya tanpa syak wasangka
  • Setia tanpa berpura-pura
  • Tetap mesra tanpa batas usia

Pada postingan terdahulu, telah saya sampaikan prinsip pertama hingga prinsip kelima. Untuk postingan kali ini akan saya sampaikan kelanjutannya, yaitu prinsip keenam hingga prinsip kesepuluh. Semoga memberikan manfaat dalam upaya mencintai tanpa henti.

  • Memaafkan tanpa mengungkit kesalahan

Semua orang punya kekurangan dan kesalahan. Maka maafkan pasangan tanpa dendam dan permusuhan, berikan maaf tanpa mengungkit lagi kesalahan yang pernah dilakukan. Sebagian orang salah memahami makna dari permaafan forgiveness. Mereka meletakkan kata maaf semata-mata dalam konteks 'benar salah' atau 'hitam putih'. Dampaknya, harus jelas terlebih dahulu siapa benar dan siapa salah, kemudian pihak yang salah harus meminta maaf kepada pihak yang benar; dan pihak yang benar memiliki opsi untuk memberi atau tidak memberi maaf.

Jika demikian makna dari permaafan, maka menjadi sangat sempit ruang cinta dalam hidup kita. Akan lebih indah memahami permaafan dalam bingkai cinta kasih suami istri, bahwa meminta maaf dan memberi maaf adalah bahasa cinta kasih yang tulus dan mendalam. Seorang suami atau istri yang mudah memberi maaf, bahkan bersedia memberi maaf tanpa pasangan meminta maaf dari dirinya, adalah tindakan yang sangat mulia dan akan membahagiakan dirinya. Dalam memberi maaf terdapat cinta yang sangat dalam. Dalam memberi maaf terdapat kekuatan yang sangat dahsyat.

Orang yang sulit memaafkan kesalahan pasangan, justru akan selalu dihinggapi perasaan tidak tenang dan tidak nyaman dalam kehidupan. Mungkin seseorang menyangka dirinya tengah menghukum pasangan yang bersalah dengan jalan tidak memaafkan, dengan jalan terus mengingat dan menyimpan memori tentang kesalahan pasangan. Namun sesungguhnya yang terjadi justru sebaliknya. Mereka bukan menghukum pasangan, tapi menghukum diri sendiri. Mereka berada dalam suasana tertekan oleh ingatan kesalahan pasangan yang menghantui dan tidak segera pulih kembali.

Memaafkan memiliki dua sisi yang tak terpisahkan; pertama merelakan yang merupakan pekerjaan 'normatif' hati; dan melupakan yang merupakan jenis pekerjaan otak. Pada saat yang sama harus terjadi dua pekerjaan sekaligus, yaitu merelakan dan melupakan. Jika sudah merelakan tetapi tidak melupakan, maka kesalahan pasangan akan terus diingat dan hal ini membuat semakin sulit untuk memaafkan. Maka maafkan kesalahan pasangan, tanpa diminta olehnya. Makin mudah memaafkan, makin besar ruang cinta yang anda sediakan untuk pasangan; dan pasangan akan semakin merasakan dalamnya cinta Anda kepadanya.

  • Menjaga tanpa diminta

Adalah tugas suami untuk selalu menjaga istri, demikian pula tugas istri untuk selalu menjaga suami. Menjaga pasangan agar tidak terjatuh ke dalam kesalahan, penyimpangan, dosa dan kemaksiatan. Menjaga pasangan agar selalu setia dan terjauh dari gangguan dan godaan para penggoda. Menjaga pasangan agar selalu menetapi kebenaran dan menunaikan ketaatan. Menjaga pasangan agar selalu berbuat baik dan benar sesuai tuntunan agama. Menjaga pasangan agar bisa menetapi dan melaksanakan peran dalam kehidupan berumah tangga. Ini semua memerlukan kerja sama dan saling membantu dalam merealisasikannya.

Seorang suami wajib menjaga istri dengan cara yang lembut dan bijak, bukan dengan kasar dan cara paksa. Perempuan memerlukan pengertian dan pemahaman dari suami, yang apabila kebutuhan itu dipenuhi akan membuat dirinya nyaman bersama sang suami. Suasana kenyamanan dalam interaksi dan komunikasi akan menjadi modal yang kuat bagi suami untuk bisa menjaga istri dengan jalan yang lembut dan bijak. Ada kalanya, suami harus melakukan tindakan yang lebih tegas, apabila cara-cara lembut sudah tidak bisa memberikan pengaruh bagi sang istri. Dalam batas tertentu, ajaran agama bahkan membolehkan tindakan fisik apabila terjadi tindakan nusyuz dari istri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun