Mohon tunggu...
Cahyadi Takariawan
Cahyadi Takariawan Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis Buku, Konsultan Pernikahan dan Keluarga, Trainer

Penulis Buku Serial "Wonderful Family", Peraih Penghargaan "Kompasianer Favorit 2014"; Peraih Pin Emas Pegiat Ketahanan Keluarga 2019" dari Gubernur DIY Sri Sultan HB X, Konsultan Keluarga di Jogja Family Center" (JFC). Instagram @cahyadi_takariawan. Fanspage : https://www.facebook.com/cahyadi.takariawan/

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Dari Romantic Love Menuju Real Love

1 Oktober 2016   06:54 Diperbarui: 1 Oktober 2016   07:56 2074
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tahap keempat bercorak kematangan hubungan. Jika pencarian informasi tentang kebahagiaan pernikahan itu berhasil mereka dapatkan, maka akan membuat mereka semakin menghayati makna kehidupan berumah tangga. Mulai tumbuh penghormatan dan pemuliaan yang tulus kepada pasangan. Bermula dari pengenalan, pemahaman, pengertian, akhirnya bertransformasi menjadi kedewasaan dalam interaksi.

Suami dan istri pada tahap ini akan berusaha melakukan perbuatan yang mampu membahagiakan hati pasangannya. Suami dan istri akan berusaha membuktikan bahwa dirinya adalah sahabat yang tepat bagi pasangannya. Dalam tahap ini sudah berkembang sebuah pemahaman yang menyeluruh antara satu dengan yang lainnya dalam mensikapi perbedaan dan konflik yang terjadi.

Chemistry kesejiwaan antara suami dan istri sudah mulai terbentuk, dan membuat masing-masing semakin bisa menempatkan diri secara tepat. Mampu mengendalikan emosi, mampu menundukkan ego, mampu menerima pasangan apa adanya. Di sinilah sudah mulai terjalin kenyamanan hubungan antara suami dan istri. “Aku semakin mengenali sifat-sifatmu. Aku memahami itu, dan aku merasa semakin membutuhkan dirimu”.

Jika tahap ketiga masih dalam tahap pengetahuan dan pengenalan, maka di tahap keempat ini sudah lebih dalam dari itu. Pasangan suami dan istri sudah sampai tahap bisa menerima kondisi pasangan, dan mulai berhenti untuk kecewa dan saling menghormati dan menghargai realitas-realitas perbedaan di antara mereka.

Tahap Kelima: Real Love: “Aku Mencintaimu Seperti Apapun Dirimu”

Tahap kelima ini bercorak kesejiwaan antara suami dan istri. Chemistry kesejiwaan sudah benar-benar terwujud secara nyata. Istilah “rahmah” tepat untuk menggambarkan situasi hubungan pasutri pada tahap real love ini. “Aku mencintaimu seperti apapun dirimu”. Suami dan istri seakan sudah menyatu dalam kedalaman cinta yang sejati, yang menyatukan mereka hingga mati.

Pada tahap kelima ini, pasangan suami istri akan dipenuhi dengan keceriaan, kemesraan, keintiman, kebahagiaan, dan kebersamaan dengan pasangan. Bahkan terasa seperti pengantin baru lagi. Kembali merasakan jatuh cinta lagi. Waktu yang tersisa akan mereka habiskan untuk saling memberikan perhatian satu sama lain. Suami dan istri semakin menghayati cinta kasih pasangannya sebagai realitas yang menetap. Inilah cinta yang dewasa, cinta yang penuh makna dan kesungguhan jiwa.

Pada akhirnya, kehidupan berumah tangga hendaknya berusaha untuk mencapai tahap real love ini. Tahap cinta yang yang kuat, dewasa dan mendalam. Bukan cinta yang menggebu lagi. Coraknya adalah kesepahaman yang penuh, penerimaan yang utuh, pengertian yang tak berbatas, dan cinta yang sangat mendalam.

Untuk mencapai tahap ini tidaklah sulit, sepanjang ada usaha bersama dari kedua belah pihak. Real love sangatlah mudah kalian dapatkan sepanjang kedua belah pihak memiliki keinginan kuat untuk mewujudkannya. Real love tidak bisa terjadi dengan sendirinya tanpa usaha dari mereka berdua. Pasangan suami istri harus saling membantu dan saling menguatkan satu sama lain. Bersabar atas apa yang tidak sesuai harapan dirinya, dan selalu membuka ruang komunikasi yang sehat, ruang permaafan yang luas, ruang toleransi yang lapang, sehingga semua tahap bisa dilalui dengan selamat.

Kata Kunci

Dari lima tahap dalam kehidupan pernikahan, ada beberapa kata kunci penting untuk mendapatkan kebahagiaan yang optimal dalam hidup berumah tangga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun