Mohon tunggu...
Cahyadi Takariawan
Cahyadi Takariawan Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis Buku, Konsultan Pernikahan dan Keluarga, Trainer

Penulis Buku Serial "Wonderful Family", Peraih Penghargaan "Kompasianer Favorit 2014"; Peraih Pin Emas Pegiat Ketahanan Keluarga 2019" dari Gubernur DIY Sri Sultan HB X, Konsultan Keluarga di Jogja Family Center" (JFC). Instagram @cahyadi_takariawan. Fanspage : https://www.facebook.com/cahyadi.takariawan/

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Membangun Keluarga Tanpa Stres Itu Bisa!

31 Agustus 2016   13:20 Diperbarui: 1 September 2016   02:29 991
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar: www.123rf.com

Situasi kemalangan tentu saja tidak diharapkan, dan harus ada usaha untuk menghindari dan menjauhinya. Namun sebesar apa usaha dilakukan, tetap saja kehidupan ini memiliki sisi ketidakpastian. Walaupun sudah berusaha menghindari kecelakaan dengan sikap hati-hati di jalan raya dan melengkapi peralatan safety berkendaraan, namun tetap masih bisa ditimpa kecelakaan. Karena ada banyak faktor yang menyebabkan kecelakaan di jalan.

Anda akan cepat mengalami stres jika tidak mau berdamai dengan kondisi-kondisi tidak ideal dari pasangan. Selama masih bernama manusia, pasangan anda pasti banyak memiliki kekurangan dan kelemahan. Juga mungkin melakukan kekhilafan dan kesalahan. Anda tidak mungkin menuntut kesempurnaan dari pasangan, karena diri anda juga tidak sempurna di hadapan pasangan anda.

Sumber Gambar: www.design2talk.com
Sumber Gambar: www.design2talk.com
Berdamai dengan Semua Keadaan

Cobalah perhatikan fenomena kehidupan di sekitar kita. Ada orang takut naik pesawat terbang karena ada banyak berita kecelakaan dalam dunia penerbangan. Ia juga takut naik kereta api, karena banyak rel yang rusak sehingga menyebabkan kereta anjlok. Ia juga takut naik bus, karena rawan tabrakan. Ia takut naik motor karena sering ada kecelakaan di jalanan. Akhirnya memilih jalan kaki. Dengan hati-hati ia berjalan di trotoar agar tidak tertabrak kendaraan, ternyata ada mobil nyelonong masuk trotoar tepat saat ia lewat. Peristiwa nahas, bisa menimpa siapa saja. Bahkan kepada orang yang selalu berhati-hati dalam hidupnya.

Dalam sejarah kita pernah mendengar berita kecelakaan yang sangat langka dan bahkan sulit dibayangkan dengan logika manusia. Graham Beveridge, seorang petugas pada sirkuit GP tahun 2001 di Melbourne, meninggal akibat terkena lemparan roda mobil F1 yang terlepas. Mobil balap yang dikendarai Jacques Villeneuve, tentu sudah disiapkan dengan sangat teliti oleh tim ahli, karena berada dalam arena tingkat dunia. Tentu sangat perfect menyiapkan segala sesuatunya.

Namun kemalangan bisa menimpa siapa saja. Salah satu roda mobil Villeneuve terlepas saat mobil tengah melesat kencang di arena balap. Roda itu terbang dan melewati sebuah celah sempit di pagar pembatas, dan tepat mengenai dada Graham. Posisi Graham cukup jauh dari arena balap, dan terlindungi oleh pagar pembatas. Pagar ini berfungsi untuk perlindungan. Namun roda yang lepas dan melesat terbang itu bisa melewati celah yang cukup sempit pada pagar pembatas tersebut.

Peristiwa seperti ini memberikan pelajaran kepada kita bahwa, kemalangan dan kesengsaraan bisa menimpa siapa saja, bahkan orang yang sudah sangat berhati-hati dalam hidupnya. Maka menyadari kondisi ketidakpastian dalam hidup ini, hendaknya suami dan istri tetap menyiapkan ‘plafon’ yang luas dalam dirinya untuk berdamai dengan situasi dan kondisi tidak ideal, yang tidak diharapkan kejadiannya. Hidup ini tidak selalu linear, bahwa jika sekarang bahagia maka selamanya akan bahagia. Jika sekarang sukses maka selamanya akan sukses.

Hidup ini serupa misteri, dimana kewajiban kita adalah menjalani dengan sebaik-baik perbuatan yang bisa kita lakukan. Demikian pula dalam kehidupan berumah tangga. Kewajiban kita adalah menjalani dengan sebaik-baiknya, bersama pasangan tercinta. Menciptakan kebersamaan, menguatkan keharmonisan, menemukan kebahagiaan, menikmati kemesraan, menghadapi segala permasalahan, bersama pasangan.

Bahan Bacaan 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun