Mohon tunggu...
Cahyadi Takariawan
Cahyadi Takariawan Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis Buku, Konsultan Pernikahan dan Keluarga, Trainer

Penulis Buku Serial "Wonderful Family", Peraih Penghargaan "Kompasianer Favorit 2014"; Peraih Pin Emas Pegiat Ketahanan Keluarga 2019" dari Gubernur DIY Sri Sultan HB X, Konsultan Keluarga di Jogja Family Center" (JFC). Instagram @cahyadi_takariawan. Fanspage : https://www.facebook.com/cahyadi.takariawan/

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Membangun Keluarga Tanpa Stres Itu Bisa!

31 Agustus 2016   13:20 Diperbarui: 1 September 2016   02:29 991
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar: www.123rf.com

Demikian pula sebaliknya. Suami miskin itu sekarang, besok bisa berbeda kondisinya. Suami galak dan pemarah itu sekarang, besok bisa saja berubah perangai. Istri posesif dan cemburu buta itu sekarang, besok bisa saja sudah menjadi baik. Kita hanya mengetahui kondisi diri kita dan pasangan kita saat ini, sekarang ini. Besok masih memiliki sejarah yang bisa berbeda. Kehidupan telah mengajarkan kepada kita, bahwa ada banyak kejutan dan keajaiban bisa terjadi setiap hari. Sesuatu yang di luar dugaan, sesuatu yang tidak diperkirakan, semua mungkin terjadi.

Kebahagiaan maupun kedukaan, keberuntungan maupun kemalangan, keberhasilan maupun kegagalan. Semua bisa terjadi sewaktu-waktu tanpa kompromi dan tanpa permisi.

Menghindari Stres Berumah Tangga

Karena realitas kehidupan mengajarkan sisi-sisi ketidakpastian, maka kita harus bisa bersikap tepat terhadap ketidakpastian tersebut. Ada dua sikap yang seharusnya anda bangun bersama pasangan dalam kehidupan keluarga, agar kehidupan anda terbebas dari stres dan ketidaknyamanan.

Pertama, kuatkan kebersamaan anda dengan pasangan.

Kebersamaan ini dimaksudkan agar terjadi suasana saling menjaga dalam kebaikan, saling menguatkan, saling berproses untuk memperbaiki diri, meningkatkan potensi positif dalam diri, sehingga ada perbaikan dari hari ke hari. Hal ini penting untuk membuat suasana interaksi yang terbuka, nyaman dan melegakan. “Jangan ada dusta di antara kita”, demikian kata syair lagu. Suami dan istri hendaknya selalu bersama dalam suka dan duka, dalam bahagia dan derita.

Suasana kehidupan suami istri harus saling percaya, saling menghormati, saling menghargai. Jika tidak muncul suasana itu, yang terjadi adalah ketegangan dan kekhawatiran yang berlebihan. Tidak ada kedekatan hubungan, tidak ada kebersamaan yang menyenangkan antara suami istri. Yang ada adalah saling curiga dan saling syak wasangka. Inilah yang menyebabkan stres, karena dilanda kecurigaan dan kekhawatiran berlebihan dan tanpa alasan.

Stres terjadi karena anda melewati hidup berumah tangga dengan cara sendiri-sendiri. Tidak melewati secara bersama-sama. Tidak berada dalam kebersamaan yang kuat antara suami dan istri.

Kedua, berdamailah terhadap ketidakpastian.

Walaupun sudah berusaha untuk saling menjaga, namun manusia adalah makhluk yang sangat dinamis. Kondisinya sangat mudah berubah karena ada berbagai faktor yang melingkupinya setiap hari. Hendaknya mempersiapkan diri untuk situasi yang tidak ideal, yang tidak dikehendaki, sehingga tidak menimbulkan tekanan berlebihan saat situasi buruk itu benar-benar terjadi.

Hidup di dunia selalu ada ujian dan cobaan. Semua dari kita mungkin saja mengalami kesengsaraan, kemalangan, kenelangsaan yang tidak diharapkan. Itulah yang dimaksud dengan ketidakpastian. Hidup ini tidak selalu menemui kemujuran, keberhasilan, kemenangan, dan hal-hal yang sesuai harapan. Bisa jadi kondisinya sangat ekstrem, masyarakat Indonesia menyebutnya sebagai “sudah jatuh ditimpa tangga”. Artinya ada kemalangan yang bertumpuk-tumpuk. Sudah bangkrut usaha, rumah disita, anak terkena narkoba, dan suami selingkuh dengan banyak wanita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun