Mohon tunggu...
Syam Jabal
Syam Jabal Mohon Tunggu... Human Resources - ASN

tukang burung (http://gudangjalakklaten.blogspot.com)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Menapak Jejak Petugas Pajak di Bumi Moyangnya Orang-orang Dayak

11 Februari 2018   10:48 Diperbarui: 11 Februari 2018   20:18 861
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Beberapa kali menyertai perjalanan pegawai Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Tanjung Redeb visit ke lapangan saya mendapatkan pengalaman yang berbeda-beda. Terutama karena letak geografisnya yang berada di ujung utara Indonesia, saya menemukan banyak keunikan. Di sini terasa sekali beda arah perjalanan beda tantangannya, beda alat transportasinya beda pula sensasinya. Mantab!

Perjalanan ke Kabupaten Berau, tantangannya berbeda dengan perjalanan ke Kabupaten Malinau atau ke Kabupaten Tana Tidung. Menggunakan sarana transportasi speedboat ada sensasi yang lebih nendang di banding dengan naik pesawat udara. Terlebih untuk saat ini ketika cerita tentang insiden speedboat masih cukup hangat, sensasi itu begitu nendang. Bahkan jantung pun seakan ikut senam poco-poco. Begitulah nikmatnya bertugas di daerah perbatasan. Tertarik jalan-jalan ke Kalimantan Utara ?

Pekan kemarin saya kembali mengikuti para petugas pajak Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Tanjung Redeb visit ke Kabupaten Berau yaitu di Kecamatan Teluk Bayur terus dilanjutkan ke Kecamatan Segah. Dua tempat yang lumayan jauh. Perjalanan ke sana memakan waktu hampir tujuh jam dari Kota Tarakan. Maklum kami harus melintasi laut Tarakan, menerobos derasnya arus Sungai Kayan dan menaklukkan tantangan perjalanan darat dari Tanjung Selor di Kalimantan Utara Ke Kabupaten Berau di Kalimantan Timur. Perjalanan yang menantang ya. Mau ikut?

Tim kami beranggotakan enam orang. Empat orang senior (tua -red) dan dua orang AR (Acaount Representatif) yang masih muda dan lincah. Tentu ini sebuah kombinasi yang bagus meski juga tidak ideal-ideal amat. Idealnya sih yang muda yang harus mendominasi jumlah anggota, sedangkan yang tua untuk melengkapi nilai tambah saja. Itu baru ideal. Tapi gak apa-apalah, formasi tim ini sudah bagus.

Adalah Bapak Agung Sukma Wijaya Kepala Seki Ekstensifikasi dan Penyuluhan KPP Pratama Tanjung Redeb yang secara informal kami daulat menjadi komandan tim. Beliau adalah personel tim yang paling senior, dan tentu saja paling banyak mengenyam asam garam perjuangan dalam mengisi pundi-pundi negara. Karena itu tidak mengherankan jika beliau juga yang paling banyak menyimpan nostalgia. Dalam hal ini nostalgia terkait pengalaman lapangan dalam menelusuri lokasi berbagai objek pajak di pelosok terdalam di wilayah Kalimantan ini. Jadi pantaslah kalau beliau kami nobatkan sebagai ketua tim.

Yang kedua ada Pak Setiono, Kepala Seksi Pengawasan dan Konsultasi Dua KPP Pratama Tanjung Redeb. Lelaki kalem yang rela meninggalkan keluarganya di Pekalongan demi tugas negara di pelosok Kalimantan ini memiliki catatan lembaran kerja yang cukup tebal. Sejak menyelesaikan pendidikan di kampus STAN dua puluh lima tahun lalu, beliau hanya sempat menikmati kota Pekalongan dan sekitarnya hanya delapan tahun saja, selebihnya dilalui di tanah yang jauh dari home basenya. Tanah Sumatera telah beliau jejak dari ujung ke ujung. Maka ketika beliau mendapatkan tugas untuk menggarap pajak di wilayah Kalimantan Utara tidaklah terlalu mengagetkan baginya. Meski kerja di home base tetap menjadi idamannya.

Terus ada bapak Atim Widodo. Lelaki kalem kelahiran Banyuwangi ini juga sudah banyak mengenyam asam garam perjuangan di wilayah pedalaman Indonesia dari Aceh sampai Papua. Maklum sejak muda beliau memang sudah terbiasa menjelajah perkebunan sawit di Sumatera, Hutan di Kalimantan dan tambang batu bara diberbagai tempat. Beliau ekspert di bidang pemetaan yang sekaligus merupakan bagian dari skillnya sebagai seorang appraiser di sektor batu bara dan gas bumi yang digelutinya saat ini.

Untuk menghandle masalah teknis di lapangan dipercayakan kepada mas Eko dan mas Sigit, dua orang AR (Account Representatif) andalan di KPP Pratama Tanjung Redeb. Beliau berdua ini meski dari sisi usia biologis masih muda namun dalam hal pengalaman di lapangan beliau memiliki record yang sangat panjang. Tak mengherankan jika kerja beliau berdua sangat profesional. Berbagai tantangan di lapangan dengan segenap problemnya sudah biasa beliau hadapi. Beliau berdua bisa dibilang sebagai the rising star KPP Tanjung Redeb. Kalau istilah anak muda sekarang, beliau berdua ini adalah AR jaman Now, dan leader jaman tomorrow. Ya begitulah adanya.

Mari kita ikuti kisah perjalanan pegawai pajak dari KPP Pratama Tanjung Redeb yang menantang, mendebarkan dan syarat akan makna kehidupan ini.

Seperti biasa kami mengawali perjalanan ini dari Pelabuhan Tengkayu Kota Tarakan Propinsi Kalimantan Utara, dengan menggunakan transportasi umum speedboat. Menyebut nama speedboat akhir-akhir ini ada yang berbeda bahkan agak seram. Hal itu merember ke ruang tunggu penumpang. Suasananya terasa beda. Formasi duduk calon penumpang di kursi tunggu seakan memiliki rumusan baru, di mana calon penumpang dengan rapi mengisi bangku ruang tunggu dekat speedboat bersandar. Dan begitu speedboat bersandar mereka seakan dikomando untuk segera masuk ke speed boat. Bahkan ada kesan saling mendahului. Itulah pemandangan rutin yang selalu kami lihat saat menunggu speedboat di pelabuhan Tengkayu, akhir-akhir ini. Ada apa dengan speedboat? Sepertinya ada mesteri.

Perjalanan kali ini rencananya akan melewati tiga etape. Etape pertama melalui jalur laut, dimulai dari Pelabuhan Tengkayu di Kota Tarakan Kalimantan Utara dilanjutkan menyusuri Sungai Kayan menuju pelabuhan Kayan II di Tanjung Selor Kabupaten Bulungan Kalimantan Utara. Perjalanan di etape satu ini membutuhkan waktu sekitar satu setengah jam. Tapi walaupun perjalanannya hanya memakan waktu satu setengah jam, justru jalur ini yang banyak menjadi bahan cerita. Terutama akhir-akhir ini setelah terjadinya beberapa kali insiden kecelakaan laut maupun sungai di jalur ini.Yang masih cukup hangat adalah insiden speedboat Anugerah Ekspres yang menabrak batang pohon pada awal Januari lalu, sebagaimana banyak dilansir media massa baik lokal maupun Nasional.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun