Mohon tunggu...
Pairunn Adi
Pairunn Adi Mohon Tunggu... Administrasi - Penyuka fiksi

Seorang Kuli Bangunan yang sangat suka menulis Fiksi

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sajak Pagi untuk Fie

7 Agustus 2018   10:09 Diperbarui: 7 Agustus 2018   10:38 246
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pucuk-pucuk akasia bergemerlap. Embun pagi biaskan hangat mentari. Sehangat hadirmu. Di sudut-sudut tidurku.

Pagi ini, tiba-tiba saja ada ingin. Ingin yang meletup di dadaku. Desir angin pagi membawa lamun, abaikan gigil yang mencubit legam kulitku.

Fie, jejak yang kau tinggalkan semalam tak ingin terhapus, bahkan semakin tebal. Entah mengapa, ada sepi yang menyanakku saat ini.

Di terminal antar kota itu, aku kehilangan degub jantungku. Sesaat ketika kau ucapkan salam dan pergi.

Malang, 6 Agustus 2018

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun