Mohon tunggu...
Paini
Paini Mohon Tunggu... Guru - Guru TK

Pendidik Anak Usia Dini

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Anak Menangis Itu Hal yang Baik Lho Bun!

4 Desember 2021   08:50 Diperbarui: 4 Desember 2021   09:07 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Menangis mungkin lebih identik dengan bayi, anak perempuan, maupun wanita. Sayangnya, prinsip "anak laki-laki/pria itu tidak boleh cengeng" sudah sedari dulu tertanam dari orangtua pada anak laki-laki. Ketika anak mulai tumbuh dewasa, mereka sekuat mungkin menahan untuk tidak menangis ketika menghadapi berbagai masalah. Kenapa?

Alasannya, karena menangis dianggap sebagai sebuah kelemahan dan bertentangan dengan citra diri laki-laki/pria sebagai sosok yang kuat dan tangguh. Siapa yang merasa nyaman melihat anak menangis karena merasa sedih, kesal, dan kecewa? Ketika melihat seorang anak yang menangis, banyak orang dewasa yang secara refleks berupaya menghentikan tangisannya. Mungkin hanya segelintir orang tua yang membiarkan anak menangis.

"Jangan nangis, ya. Cup...cup...cup..."

"Udahan nangisnya, dong..."

Belum lagi, adanya upaya memberikan julukan negatif seperti 'cengeng,' 'manja,' 'kayak bayi,' 'penakut,' dan sebagainya yang dapat berdampak terhadap rasa percaya diri anak

Tak jarang, luapan emosi turut mengiringi karena Ayah atau Ibu merasa sudah tak tahan lagi mendengarkan tangisannya.

"Ayah bilang diaaaaaam!"

Anak mungkin saja langsung terdiam atau mau menuruti dengan sedikit isak tangis. Tapi, tahukah, Ayah dan Ibu, upaya-upaya tadi ternyata dapat berpengaruh terhadap perkembangan emosi, bahkan kesehatan si kecil?

Larangan menangis sampaikan pesan yang salah

Tangisan memang lekat dengan keseharian anak-anak balita. Soalnya, mereka belum mampu mengutarakan perasaannya secara jelas lewat kata-kata. Menurut Direktur Layanan Bantuan Keluarga Mailman Segal Institute for Early Childhood Studies, Debbie Glasser, Ph.D., kecenderungan orang tua untuk melindungi anak dari perasaan sedih atau takut memang hal yang alamiah.

"Namun, perintah 'jangan menangis' justru tidak membuat anak merasa lebih baik. Upaya tersebut juga mengirimkan pesan bahwa merasa sedih atau takut adalah hal yang salah," jelas Glasser seperti dilansir CNN.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun