Mohon tunggu...
Padlan PadilSimamora
Padlan PadilSimamora Mohon Tunggu... Sejarawan - Wadah dalam ber Amr ma'ruf nahi Munkar

خيرالناس انفعهم للناس

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Sejarah Singkat Syekh Ahmad Daud Tuan Guru Nabundong

18 Agustus 2020   09:52 Diperbarui: 18 Agustus 2020   10:01 1912
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Nama kecilnya Binu siregar Setelah menjadi Tuan Guru Dinamai Syekh Ahmad Daud atau lebih Populer dengan sebutan Tuan Nabundong . Orang tuanya yang laki-laki bernama Syekh Daud. Sedang ibunya yang beruntung melahirkan seorang ulama besar ini bernama Hajjah Tirani Si Tompul. Beliau Dilahirkan di Sipirok Bagas Godang pada tahun 1891 anak pertama dari mereka enam orang bersaudara , dua Putra dan empat Putri.

PENDIDIKANNYA.

Bangku sekolah yang mula-mula di dudukinya  ialah Sekolah Vervolokh School ( Setingkat SD ) di sipirok, Tamat Tahun 1913 M, Ayahnya yang alim itu kemudian memasukkannya ke sekolah mengajij di Basilam Langkat selama 2 Tahun. Disana beliau belajar Kitab-kitab  Agama yang berbahasa melayu ( Kitab Jawi). 

Selama Di Basilam Beliau termasuk Murid yang rajin dan bersungguh-sungguh sehingga ia terpuji di hadapan Gurugurunya dan teman --temannya. Dari basilam beliau melanjutkan pelajarannya ke Keddah Malaya tahun 1915 M, disana beliau belajar pada sebuah Pesantren yang bernama Pesantren Air Hitam selama 3 tahun. 

Pada Pesantren itu beliau mulai belajar Kitab-kitab bahasa Arab ( Kitab Kuning ). Kemudian pulang sebentar ke tanah air untuk mempersiapkan diri melanjutkan studi ke Mekah dan setelah beberapa bulan kemudian beliau kembali ke keddah untuk belajar lebih kurang satu tahun. 

Pada tahun 1916 barulah beliau meneruskan pelajarannya ke Tanah suci Mekah Al- Mukarramah belajar disana  selama 7 Tahun mempelajari kitab-kitab besar dalam berbagai cabang ilmu pengetahuan keagamaan seperti ilmu Tafsir, Hadits , Fiqih , Bahasa Arab, Ilmu Falaq dll.

Setelah Tujan Tahun belajar di Mekah. Beliah dengan perasaan sangat menyesal terpaksa pulang ketanah Air tercinta di sebabkan di Hijjah terjadi huru-hara perang Wahaby. Tanah air memang menunggu Putra-Putra yang terbaik yang telah menimba ilmu pengetahuan di Luar Negeri untuk Berbakti di negerinya sendiri.

AKTIFITASNYA DI DUNIA PENDIDIKAN 

Sekembalinya ketanah Air beliau banyak mencurahkan pikirannya untuk memajukan pendidikan. Disamping itu tidak lupa pula mengembangkan ilmu pengetahuan .

Pertama kali sekitar tahun 1923 beliau mendirikan Pondok Pesantren Gunungtua Julu Sosopan , murid-murid santrinya berdatangan menimba ilmu dari tuan syekh yang baru datang dari mekah itu.

Kemudian mengingat Tanah pertapakan Pesantren tersebut statusnya adalah pinjam pakai, tuan Guru kurang senang pada lokasi semula , karena sukar mengembangkan dan membinanya dimasa-masa mendatang lalu beliau memindahkannya lokasi tersebut ke Aek Nabundong  + 3 km jaraknya dari gunungtua Julu tahun 1925 M tetapi kiranya lokasi baru ini pun kurang serasi juga terlalu jauh dari pecan Pasar Matanggor sehingga anak-anak santri mengalami kesulitan membeli kebutuhan sehari-hari mereka  ditambah  pula kalau puasa santri pada pulang kampung halaman masing-masing maka lokasi Pesantren sangat sunyi mekali . Maka sekitar tahun 1925 beliau memindahkan kembali lokasi Pesantren nya Ke Nabundong ( Lokasi Sekarang ) .

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun