Mohon tunggu...
Sahyul Pahmi
Sahyul Pahmi Mohon Tunggu... Masih Belajar Menjadi Manusia

Bukan siapa-siapa hanya seseorang yang ingin menjadi kenangan. Email: fahmisahyul@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Tersorium dan Toga yang Terlilit Luka

13 Mei 2025   18:38 Diperbarui: 13 Mei 2025   18:38 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Ilustrasi: Dokumentasi Pribadi Hasil Generate AI/chatgpt.com

Di pojok kota Roma yang tak disebut dalam puisi, terdapat sebuah bangunan rendah yang remang-remang. Di dalamnya, berjajar lubang-lubang batu yang menyambut bokong siapa saja tanpa pandang kasta. Bangunan itu bernama foricae.

Orang-orang menyebutnya: tempat kotor dengan percakapan bersih.

Di sinilah Lucius, seorang budak cerdas yang kehilangan namanya tapi tidak kehilangan ironi, menghabiskan pagi-pagi dengan spons laut di tangan dan doa dalam dada.

**

"Pagi yang indah untuk sembelit," kata seorang pedagang garam, duduk di samping Lucius.

Lucius tersenyum. "Kalau lambung Anda keras, mulut Anda biasanya lebih lunak."

Tertawa kecil terdengar, bersamaan dengan suara air yang terus mengalir di bawah lubang-lubang batu. Aliran itu bukan sungai suci, tapi kanal yang membawa hasil perenungan perut warga Roma menuju Cloaca Maxima, sistem pembuangan yang lebih tua dari sebagian dewa.

**

Di dinding, ada tulisan: "Jangan lupa mencelupkan tersorium ke air garam sebelum dipakai kembali." Tapi tak semua bisa baca. Dan tak semua peduli.

Lucius tahu: di foricae, satu penyakit bisa menjelma jadi manifesto sosial. Sebab yang duduk berdampingan bukan hanya bokong-bokong yang berbeda nasib, tapi juga penyakit yang melompati kelas seperti akrobat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun