Mohon tunggu...
Sahyul Pahmi
Sahyul Pahmi Mohon Tunggu... Masih Belajar Menjadi Manusia

Bukan siapa-siapa hanya seseorang yang ingin menjadi kenangan. Email: fahmisahyul@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Apakah Toga Lebih Penting daripada Isi Tas Sekolah?

1 Mei 2025   16:07 Diperbarui: 1 Mei 2025   16:07 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber ilustrasi: Dokumentasi Pribadi Hasil Generate AI/chatgpt.com

Saya pernah mengajar seorang anak yang pintar, pendiam, dan jago menggambar peta buta Indonesia. Namanya Irsal. Ia bisa menggambar Sulawesi dalam satu tarikan garis tanpa bersin, sesuatu yang bahkan saya tak bisa lakukan tanpa memikirkan bentuk gorengan.

Irsal ini anak kelas enam SD. Suatu hari, dia datang ke kelas dengan membawa pertanyaan yang membuat saya terdiam cukup lama hingga kertas ulangan jatuh dari meja:

"Pak, kalau saya tidak ikut wisuda, saya tetap lulus, kan?"

Saya menatapnya, menelan ludah, dan bertanya balik:

"Kamu kenapa tanya begitu, Nak?"

Dan seperti banyak anak pintar lain yang punya empati lebih besar daripada dompet bapaknya, Irsal menjawab pelan, "Soalnya kata ibu, biayanya Rp450.000. Padahal uang tabung gas melon aja kami sudah utang sama warung depan rumah."

Wisuda.

Kata yang seharusnya bermakna bahagia, syukur, pencapaian. Tapi belakangan, di banyak tempat, kata ini lebih sering disandingkan dengan: iuran, kostum, sewa aula, dan cicilan.

Saya bukan penentang toga. Toga itu penting. Hitam, menjuntai, dan bisa menyembunyikan perut bapak-bapak yang mendadak ikut difoto keluarga. Tapi pertanyaannya: apakah toga lebih penting daripada isi tas sekolah? Apakah selembar jubah bisa menggantikan satu semester penguatan literasi dan numerasi yang tertinggal karena anak terlalu sibuk latihan yel-yel perpisahan?

Sekolah tempat saya mengajar bukan sekolah elit. Kami tidak punya AC di kelas, tapi kami punya cita-cita. Dan cita-cita itu bukan untuk tampil bagus di foto panggung, tapi untuk menyelamatkan anak-anak dari nasib yang sama seperti orangtuanya---yang kadang lebih sering menghitung tagihan listrik daripada jumlah halaman buku anaknya.

Beberapa orangtua bilang, "Ini momen sekali seumur hidup, Pak!"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun