Mohon tunggu...
Sahyul Pahmi
Sahyul Pahmi Mohon Tunggu... Masih Belajar Menjadi Manusia

Bukan siapa-siapa hanya seseorang yang ingin menjadi kenangan. Email: fahmisahyul@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Bayi, Bawang Merah, dan Makhluk Gaib

29 April 2025   07:44 Diperbarui: 29 April 2025   07:44 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber ilustrasi: pixabay.com

Setiap kali saya gendong anak pertama saya, selalu ada aroma yang mengiringi. Bukan aroma bedak bayi yang lembut, atau harum susu yang manis. Tapi aroma bawang merah---tajam, menusuk, dan membuat saya ragu apakah saya sedang menggendong bayi atau bumbu dapur.

Bukan karena saya lupa mandi atau dapur bocor. Tapi karena neneknya bayi ini, ibu saya, rajin menyelipkan bawang merah di bajunya. Katanya, ini kepercayaan orang Bugis-Makassar, buat menangkal makhluk halus yang doyan mengintai bayi.

Saya, sebagai bapak muda yang belum selesai cicilan motor, terdiam mendengar penjelasan ini. Antara percaya dan terganggu aroma, saya bertanya pelan:

'Makhluk halus itu takut sama bawang, Ma?'

Ibu saya cuma tersenyum. Senyum yang sama ketika beliau dulu memarahi saya karena malas ngaji, tapi tetap menyiapkan nasi goreng kesukaan saya.

Saya coba berpikir logis. Kenapa bawang merah? Kenapa bukan daun sirih atau air parfum Prancis? Apakah makhluk halus di sekitar rumah saya spesialis alergi bawang?

Dan yang lebih membuat saya mengernyit, posisi bawang merah itu selalu didekatkan ke dada bayi, persis di bawah dagu, nyaris ke mulutnya. Saya bayangkan, kalau bayi ini sudah bisa bicara, mungkin dia bakal protes:

'Pa, ini baunya menusuk. Ini mau ngusir setan atau mau ngusir saya?'

Tapi saya coba telusuri. Di banyak tradisi, bawang merah dipercaya punya kekuatan magis. Bukan cuma di Bugis-Makassar, tapi juga di banyak budaya lain. Makhluk halus, katanya, tidak tahan dengan aroma bawang merah yang tajam. Saya jadi membayangkan, setan-setan itu berkumpul, lalu bubar gara-gara bawang. Seperti kita bubar dari dapur saat irisan bawang bikin mata pedih.

Tapi ternyata, bawang merah juga punya alasan medis.

Ia mengandung sifat antibakteri dan antiseptik, dipercaya bisa menghalau virus dan kuman. Di masa lalu, ketika pengetahuan tentang imun bayi belum seluas sekarang, ini mungkin jadi vaksin tradisional. Campuran antara sains dan mistik, bumbu dapur dan pertahanan spiritual.

Namun, sebagai bapak muda yang sudah terbiasa googling sebelum percaya, saya tetap tergelitik soal posisi bawangnya. Kalau tujuannya buat ngusir makhluk gaib, kenapa harus dekat mulut bayi? Apakah setan-setan itu hobi menyerang lewat mulut? Atau ini metode nenek-nenek untuk latihan hidung cucunya sejak dini?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun