Mohon tunggu...
Sahyul Pahmi
Sahyul Pahmi Mohon Tunggu... Penulis - Masih Belajar Menjadi Manusia

"Bukan siapa-siapa hanya seseorang yang ingin menjadi kenangan." Email: fahmisahyul@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

The Journey of Balang Lompo: Antara Asal Muasal dan Mantan

11 Oktober 2020   15:08 Diperbarui: 11 Oktober 2020   15:11 201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
foto: dokpri/SahyulPahmi

Momen klimaks kenangan itu berada pada fase dimana kita mampu mengingatnya, dan kita seakan bisa kembali ke masa-masa indah-indah itu.

Sebagaimana tadi pagi saya bersama keluarga berkunjung ke pulau, untuk menziarahi makam kakek saya, tepatnya di pulau Balang Lompo Kabupaten Pangkep.

Sudah kurang lebih 2 tahunan saya baru punya kesempatan untuk bisa berkunjung ke pulau inj, ada banyak hal yang entah membuat lorong-lorong kenangan di kepala saya setiap kali menjelajahi sudut-sudut pulau yang punya pulabuhan ini.

Mulai dari petuah-petuah kakek saya, hangat dan sukacita keluarga saya di sini, dan masih banyak lagi yang tak dapat kudeskripsikan secara runut di tulisan ini.

foto: dokpri/SahyulPahmi
foto: dokpri/SahyulPahmi
Agaknya, andai saya punya pilihan hidup di masa-masa tua nanti, saya hanya ingin menghabiskannya di pulau ini. Menikmati desir ombak yang setiap saat menderu, desir pasir putih yang dicumbu angin dan bibir pantai, atau lalu lalang perahu nelayan dan bunyi mesinnya, yang sungguh akan membuat hidup makin terasa sebenar-benarnya kehidupan.

Maka tak heran, jika "asal muasal" saya adalah lautan, alam pikiran saya dilahirkan oleh ganasnya ombak di lautan, sebab memang leluhur saya hidup dan mati di antara rotasi kehidupan di lautan.

#Walau sayanya saja, yang nda tahu bagaimana metode dan teknik melaut yang baik. hahaha.

"Asal muasal itulah" yang menjadi tonggak hidup saya, untuk terus berombak sekalipun harus melaju di arah berlawanan, saya tak peduli suara angin berteriak kencang di sekeliling saya, saya pun tak peduli sedalam apapun lautannya, yang jelas saya terus berombak, menuju matahari terbenam.

foto: dokpri/SahyulPahmi
foto: dokpri/SahyulPahmi
Maka jangan heran teman-teman kalau pola pikir saya, agak keluar dari maistremisitas orang pada umumnya, hehehe.

Akan tetapi bukan sekadar itu yang membuat pulau ini sangat berkesan bagi saya, namun juga perihal pacar saya yang sudah menjadi mantan.

Dulu, saat masih bersamanya #eh jangan baper yah hahah, saya selalu menceritakan asal muasal saya sebagai orang pulau, dan ia sangat menyukainya pun ia ingin sekali dalam hidupnya juga berkunjung ke sana, sampai tema-tema pembicaraan paling seru kami tentang traveling bersama ke pulau ini, sembari membaca puisi di depannya dalam suasana pulau yang begitu romantis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun